SuaraSurakarta.id - Kasus penyakit leptospirosis menghantui warga Kabupaten Karanganyar. Hal tersebut setelah sebanyak dua orang warga Jaten, Karanganyar diketahui meninggal akibat terpapar leptospirosis.
Untuk itu, selain protokil kesehatan (prokes) pandemi Covid-19, Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar mengingatkan warga agar juga waspada terkait penyakit tersebut.
Dinkes Karanganyar mencatat, total hingga Juni 2021, diketahui sudah ada enam orang yang terjangkit penyakit yang ditularkan melalui perantara tikus tersebut.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Karanganyar, Sri Winarno, mengatakan meskipun sudah ada enam kasus hingga Juni 2021, namun, angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan 2019 yang mencapai 14 kasus.
Baca Juga: Waduh, Sudah Dua Pekan Stok Vaksin di Cianjur Kosong
Untuk terus menekan angka warga yang terjangkit leptospirosis, pihaknya sudah melakukan upaya intervensi ke masyarakat. Meskipun begitu, diakui langkah tersebut masih belum mendapatkan hasil yang optimal.
“Setiap ada kasus kami langsung melakukan penyelidikan epidemologi dan intervensi sanitasi lingkungan. Kami sudah meminta petugas sanitarian di masing-masing Puskesmas untuk mengintervensi terkait kebersihan lingkungan. Tapi karena pandemi, upaya ini memang masih belum optimal,” kata Sri Winarno.
Winarno mengatakan potensi persebaran penyakit leptospirosis paling tinggi saat musim hujan. Dia juga mengatakan masyarakat harus bisa mengenali gejala khas penyakit tersebut agar segera bisa tertangani.
Hal tersebut untuk meminimalisasi adanya potensi memburuknya penyakit tersebut yang bisa berujung pada kematian.
“Pada umumnya penyakit leptospirosis itu ciri-cirinya demam, mata menguning. Tapi ada gejala khas, kalau kena penyakit itu biasanya ada rasa nyeri di bagian betis. Kalau ada gejala tersebut, masyarakat harus segera ke Puskesmas atau rumah sakit agar segera ditangani,” imbuh dia.
Baca Juga: Jika Dana Bansos Pandemi Anda Dikorupsi oleh Oknum, Segera Lakukan Ini!
Dia juga menyarankan warga untuk tidak berganti-ganti dokter untuk bisa menyembuhkan penyakit tersebut. Selain itu, dia juga mengingatkan semua petugas Puskesmas di Karanganyar sudah dilatih untuk menangani dan mendeteksi penyakit tersebut.
“Obatnya juga sudah relatif terjangkau dan kalau ada BPJS nanti gratis. Karena ini termasuk kasus baru di Karanganyar, dan kemarin sempat KLB kami sudah sediakan semua obatnya untuk memfasilitasi pasien leptospirosis,” ungkap dia.
Sumber: Solopos.com
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
Terkini
-
Heboh Bercak Merah di Wajah, Jokowi Blak-blakan Ungkap Kondisinya: Hanya....
-
Puspo Wardoyo: Idul Adha Tak Sekadar Berkurban, Tapi Juga Panggung Spiritual
-
Tolak Pinangan Ketua Umum PPP, Jokowi: Saya di PSI Saja
-
Forum Purnawirawan TNI Usul Pemakzulan Gibran, Ini Respon Jokowi
-
Pilih Salat Ied di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Wapres Gibran Kurban Sapi Berat 1 Ton