SuaraSurakarta.id - Kabupaten Boyolali menjadi satu-satunya daerah yang akan menerapkan PPKM level 3 di Solo Raya. Hal itu ternyata daerah yang dikenal dengan Kota Susu ini berada di zona kuning Covid-19.
Dilansir dari Solopos.com, Jumlah pasien di bangsal Covid-19 rumah sakit atau RS Boyolali disebut mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir. Bahkan bangsal baru, yakni Brotowali III, yang menempati eks Gedung PGRI Boyolali, sudah kosong pasien pada Minggu (25/7/2021).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, pada Sabtu (24/7/2021), dari total 391 bed di bangsal isolasi Covid-19 seluruh RS Boyolali hanya terisi 251 bed. Artinya tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) RS Boyolali sekitar 64%.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, menyebutkan BOR tersebut mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir.
“Pada 21 Juli kemarin sebanyak 306 tempat tidur terisi. Pada 22 Juli berkurang jadi 301 tempat tidur dan pada 23 Juli jadi 294 tempat tidur. Lalu untuk 24 Juli kemarin turun lagi jadi hanya 251 tempat tidur terisi,” katanya mengenai jumlah pasien Covid-19 di RS Boyolali, Minggu (25/7/2021).
Pada sisi lain bangsa Brotowali III yang menempati Gedung PGRI Boyolali, saat ini kosong pasien. Menurut informasi, sempat ada satu pasien yang dirawat di lokasi itu, namun kemudian dialihkan ke Bangsal Brotowali II di rusunawa Boyolali.
Selain Brotowali III, Bungalo Selo juga masih kosong pasien. Terkait perkembangan kasus Covid-19 di Boyolali, berdasarkan data Dinas Kesehatan, pada 25 Juli 2021, jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 20.540 kasus.
Data Kasus Covid-19 Boyolali
Ada tambahan 109 kasus positif baru pada Minggu. Dari total kasus positif, tercatat ada 2.050 kasus positif aktif di mana sebagian pasien Covid-19 dirawat di RS Boyolali.
Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Resmi Diperpanjang, Ini Pembagian Wilayah untuk Level 3 dan 4
Total kasus sembuh ada 17.527 orang sedangkan dan 963 orang meninggal dunia. Kemudian dari nilai Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM), Boyolali kini masuk zona risiko rendah atau kuning.
“Boyolali hari ini sudah ada penurunan [status] dari IKM. Dua hari ini sudah memasuki zona risiko rendah atau kuning,” jelas Ratri.
Namun, Ratri mengingatkan bahwa berpesan IKM dihitung berdasarkan puncak kasus tertinggi. Di Boyolali puncak kasus tertinggi mencapai 2.900 lebih. Kalau ada penambahan di bawah 2.900 dianggap bagus.
“Walaupun jumlahnya sebenarnya kalau dari angka mutlak masih cukup besar. Maka tetap jalankan protokol kesehatan,” ujarnya.
Ia meminta agar masyarakat tidak bosan dan tidak patah semangat menerapkan protokol kesehatan. Sebab menurutnya dengan cara itu, setidaknya bisa mengurangi potensi penularan Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Meneladani Nabi, Ribuan Driver Gojek Doakan Persatuan Indonesia
-
Andika Perkasa dan RX Rudy Masuk Usulan Calon Ketua DPD PDIP Jateng
-
Politisi PAN Klaim Tak Tahu Ada Tunjangan: Itu Porsi dari Pemerintah Pusat
-
Politisi PAN Klaim Tak Tahu Ada Tunjangan: Itu Porsi dari Pemerintah Pusat