Ia beralasan kenapa fokus ditiga wilayah, karena kalau menunggu relawan terlalu lama, jadi bersama teman lainnya berinisiatif fokus di tiga wilayah. Karena jarak yang ditempuh itu butuh waktu perjalanan, jadi keluarga harus menunggu.
"Pernah ada yang meninggal pukul 21.00 WIB dan harus pemakaman, tim pemakaman baru sampai sekitar pukul 00.00 WIB. Akhirnya punya ide fokus di tiga wilayah, waktunya pun lebih cepat, baik pengambilan jenazah hingga pemakaman serta meringankan beban relawan lain," paparnya.
Sebelum menjadi relawan Covid-19, Dia sudah menjadi relawan cukup lama. Pernah terjun sebagai relawan saat bencana gempa di Yogyakarta, lalu bencana tsunami di Aceh serta beberapa daerah lain.
Jadi pengalamannya itu membuat jiwa kemanusiaan terus berlanjut hingga saat ini meski tidak dibayar dan menyita waktu. "Saya mulai suka itu saat gempa di Yogyakarta dan Tsunamu di Aceh. Terus ketagihan dan selaku ikut kalau ada bencana," imbuhnya.
Ketika pandemi Covid-19 muncul, dia langsung tergerak menjadi relawan meski resikonya tinggi. "Keadaannya sepert ini kita bisa berperan apa, kalau saya seperti itu. Saya kalau tidak ikut dan hanya diam saja, itu rasanya gelo," pungkas dia.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Drama Keraton Surakarta Memanas Lagi, Aksi Bongkar Gembok Pintu Keraton Coreng Kunjungan Pemerintah
-
Usai Temui Jokowi, Ratusan Relawan Semut Ireng Langsung Gabung ke PSI?
-
Kubu PB XIV Purboyo Ganti Semua Pintu Gembok di Keraton Solo, Pekerja Revitalisasi Diminta Keluar
-
Penjelasan Resmi Rosalia Indah Terkait Video Viral Pengemudi: Sanksi Tegas Telah Ditetapkan
-
Gagal Ganti Nama di KTP, Upaya Raja Keraton Solo PB XIV Terganjal Potensi Sengketa