Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 20 Juli 2021 | 15:49 WIB
Ilustrasi vaksin AstraZeneca. (Dok : Istimewa)

SuaraSurakarta.id - Pencipta vaksin AstraZeneca rupanya terdapat campur tangan dari ilmuwan asal Indonesia.

Meski diciptakan oleh ilmuwan populer Sarah Gilbert, vaksin AstraZeneca dan membebaskan hak patennya, rupanya banyak dibantu ilmuwan lain.

Sarah dibantu sejumlah peneliti dari berbagai latar belakang, termasuk Indra Rudiansyah yang diketahui berasal dari Indonesia.

Dilansir dari Terkini.id, sosok Sarah Gilbert baru-baru ini viral di media sosial karena mendapatkan penghormatan khusus saat menonton pertandingan tenis Wimbledon.

Baca Juga: Bak Pahlawan, Penemu Vaksin AstraZeneca Sarah Gilbert Disambut Sukacita Penonton Wimbledon

Ia bersama sejumlah rekannya berjasa pada kemanusiaan dengan menciptakan AZ, vaksin Covid-19 termurah yang dipakai di berbagai negara.

Sarah Gilbert, penemu vaksin AstraZeneca. (Instagram @swartzswartzlaw)

Namun, ternyata ada andil anak bangsa Indonesia dalam riset yang dilakukan di Universitas Oxford, Inggris ini.

Indra Rudiansyah, mahasiswa doktoral salah satu kampus tertua di dunia ini, tergabung dalam tim Jenner Institute pimpinan Sarah. 

Tim ini bekerja keras sejak 20 Januari 2020 untuk menguji coba vaksin virus corona di Pusat Vaksin Oxford.

Kala itu, para peneliti kekurangan SDM untuk menjalankan riset dengan urgensi tinggi ini.

Baca Juga: 10 Fakta Menarik Sarah Gilbert, Pembuat Vaksin AstraZeneca yang Viral Sedunia

Semua orang diperbolehkan bergabung untuk mempercepat proses produksi vaksin ini.

Indra Rudiansyah, yang sedang menerima beasiswa LPDP, lalu masuk ke tim untuk membantu uji klinis.

Indra Rudiansyah, pemuda Indonesia yang menjadi tim pengembang vaksin AstraZeneca [Twitter]

Ia bertugas menguji antibody response dari para relawan yang sudah divaksin.

Kepercayaan ini diberikan berkat pengalaman dia terlibat dalam pengembangan vaksin rotavirus dan novel polio di Biofarma setelah lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Saya tentunya sangat bangga bisa tergabung dalam tim untuk uji klinis vaksin Covid-19 ini, meskipun ini bukan penelitian utama untuk thesis saya,” ujar dia dikutip dari Terkini.id.

Indra memang sedang menjalani pendidikan S3 Clinical Medicine di Universitas Oxford dengan penelitian thesis terkait vaksin malaria.

Load More