SuaraSurakarta.id - Seorang tenaga medis (nakes) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Solo, Risma Dwi Anisa (25) dan putrinya meninggal setelah terpapar virus Covid-19. Risma dan putrinya meninggal setelah dilakukan perawatan di RSUD Dr Moewardi, Senin (12/7/2021) pagi.
Sekretaris PMI Solo Sumartono Hadinoto membenarkan jika nakes bagian pengambilan darah PMI Solo bernama Risma Dwi Anisa dan putrinya meninggal.
"Meninggalnya tadi pagi. Karena terpapar virus Covid-19, anaknya juga meninggal positif tapi suaminya negatif," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (12/7/2021).
Sumartono menjelaskan, dia terpapar Covid-19 minggu lalu dalam keadaan hamil dan dirawat di RSUD Dr Moewardi. Minggu (11/7/2021) kemarin bayinya lahir tapi dalam keadaan sudah meninggal, kemudian hari ini ibunya meninggal.
"Kami (PMI Solo-red) betul-betul berduka walaupun sudah menerapkan protokol kesehatan ketat. Dia tenaga kesehatan pertama PMI Solo yang meninggal karena Covid-19," ungkapnya.
Sebenarnya, di PMI Solo ada tiga nakes yang dirawat dan dua meninggal dunia karena terpapar Covid-19.
Untuk pertama mantan relawan PMI Solo minggu lalu juga meninggal dalam kondisi hamil. Kemudian di cesar, bayi selamat tapi ibunya meninggal dunia.
"Yang kedua itu atas nama Risma yang meninggal hari ini. Mereka berdua terpapar Covid-19 sudah seminggu lebih, hampir 10 hari. Satu dokter masih dirawat juga di RSUD Dr Moewardi," kata dia.
Sumartono menegaskan, sejauh ini ada sekitar 20 relawan kesehatan PMI Solo yang melakukan isolasi mandiri. Mereka menjalani isolasi mandiri di Politeknik Akbara Surakarta.
Baca Juga: RS Darurat Covid-19 Asrama Haji Dapat Donasi Susu, Dibagikan untuk Nakes dan Pasien
"Kampus Akbara kita lockdown mahasiswa tidak masuk karena ada yang positif. Lantai dua Akbara kita jadikan tempat isolasi mandiri," papar dia.
Menurutnya, isolasi di Politeknik Akbara karena biar mereka mudah terpantau baik kondisi atau obat-obatan. Karena kalau mereka isolasi di rumah sangat berpotensi menularkan keluarga.
"Mereka gejalanya macam-macam, ada yang batuk, flu berat, demam hingga lemas. Jadi begitu ada yang positif kita langsung isolasi mandiri," sambungnya.
Sumartono menilai ternyata virus itu ada di mana-mana. Jadi harus betul-betul fit, anti bodi kuat dan tidak sungkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Kalau menurut saya kalau terlalu letih seperti nakes dan banyak yang terpapar Covid-19. Ini lah yang menjadi perhatian kita semua, saya harap semua sadar dan kedepan bisa aman," imbuh dia.
Sumartono melihat jika nakes dan relawan di PMI Solo sangat luar biasa. Mereka punya jiwa yang rela untuk membantu sesama, mereka mau bekerja sepenuh hati.
Kontributor : Ari Welianto
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
Ditunjuk Jadi Plt DPD PDIP Jateng, FX Rudy: Siap Menjalankan Sebaik Mungkin
-
Terima 1.450 Mahasiswa Asing dari 50 Negara, UIN Raden Mas Said Surakarta Pecahkan Rekor MURI
-
Syahdunya HUT ke-80 RI di Kaki Gunung Merbabu: Drama Kolosal, Cosplay Pahlawan hingga Tari Saman
-
Asyik Mancing di Embung Musuk Boyolali, Bocah 12 Tahun Malah Tewas Tenggelam
-
Pilihan Baru Hyundai Stargazer: Varian Cartenz & Cartenz X Meluncur di Solo Raya