SuaraSurakarta.id - Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 di rumah sakit di Kota Solo sudah lampu merah. Karena posisi saat ini sudah melebihi dari posisi Januri-Februari lalu.
"BOR di rumah sakit di Solo hingga kemarin sudah 92 persen. Ini lampunya bukan kuning lagi tapi sudah lampur merah," terang Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo, Siti Wahyuningsih, Sabtu (26/6/2021).
Menurutnya, tempat tidurnya itu sudah ditambah banyak sekali. Dulu saat puncak Januari-Februari hanya 880 bed, sekarang sudah mencapai 963 bed.
"Rumah sakit kalah tambah tidak sekedar tambah tapi juha harus mempersiapkan alat dan SDM. Jadi ini tambah terus kapasitas di rumah sakit," ujar dia.
Ning menjelaskan, kalau terus ditambah tempat tidur jika hulunya tidak digarap makan jebol atau semakin banyak kasusnya. Ini pastinya jangan sampai terjadi, makanya perlu untuk menghambat laju penyebaran.
"Caranya itu patuh dengan protokol kesehatan (prokes), salah satunya vaksinasi. Kalau pola pikir kita cuma nambah kapasitas, berapa pun tidak akan selesai," paparnya.
Ia juga meminta kerjasama kabupaten sekitar untuk memperkuat, karena kasihan tenaga kesehatan yang di Solo ini. Banyak pasien luar Solo yang datang sendiri akhirnya di IGD keleleran.
Jadi ada komunikasi, bisa mengisi sistem informasi rujukan (Sisru). Kalau tidak mengisi komunikasi dulu dan itu jadi lebih enak.
"Kami tahu di Solo adalah rujukan, tapi tolong dirujuk yang baik. Nanti kalau antrean di luar UGD kleleran, sesek, dilihat kan elik banget. Kami sebagai orang medis nggak tega. Saya khawatir kalau kejadian di Jakarta terjadi di Solo, saya tidak mau itu terjadi," paparnya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meledak Lagi, IDI DIY: Penerapan Prokes Harus Lebih Ketat
Kalau mau merujuk itu jika pasien terkonfirmasi positif, hubungi puskesmas, nanti puskesmas yang kirim ambulans. SOP disini seperti itu, meskipun ada beberapa yang nekat kadang kadang.
Puskesmas assessment ini di Donohudan, atau ini rumah sakit. Kalau rumah sakit, puskesmas pasti akan menganter.
Sementara itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan jika Solo belum menuju zona merah meski daerah sekitar sudah zona merah.
"Belum menuju ke merah. Perlu dipahami, sekali lagi ya, BOR kita itu tinggi karena kita juga merawat orang-orang dari luar kota. Se-Jawa Tengah ke Solo," ungkap dia.
Nantinya akan disiapkan rumah sakit darut di Rumkitlap di Banteng Vastenburg. Rumkitlap itu kan fleksibel, misalnya di sana sudah mulai penuh kan tinggal nambah tenda.
"Itu lho yang memudahkan rumkitlap. Itu persiapkan kita, sudah kemaren sudah disiapkan Pak Danrem, tambah tenda, tambah bed, gampang sekali," sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
Terkini
-
UNS Cabut Beasiswa KIP-K Mahasiswa yang Dugem di Klub Malam
-
Viral! Mahasiswa UNS Diduga Penerima Bantuan KIP-K Berpesta di Klub Malam, Pakai Busana Minim
-
Tergugat Tak Akan Tunjukan Ijazah, Sidang Mediasi Citizen Lawsuit Ijazah Jokowi Berakhir Deadclock
-
Kecelakan Maut di Sragen: Satu Keluarga Tewas Ditabrak Mobil Misterius, Polisi Kejar Pelaku
-
Tim Sparta Amankan Remaja Bawa Sajam di Jalan DI Panjaitan, Begini Kronologinya