Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 17 Juni 2021 | 17:33 WIB
Ilustrasi tumpukan masker kain. Masker kain tidak dianjurkan digunakan untuk menangkal Covid-19 varian baru. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraSurakarta.id - Kasus Covid-19 di Indonesia melonjak. Kendornya protokol kesehatan seperti penggunaan masker kain atau medis membuat kasus-kasus di daerah meningkat. 

Hal itu membuat kita harus mengevaluasi protokol kesehatan kita apakah sudah sesuai. Seperti penggunaan masker,  standar masker, dan standar prokes lainnya yang digunakan untuk menangkal Covid-19 varian baru. 

Vaksinolog dan spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe mengatakan, penggunaan masker kain tiga lapis saat ini tidak disarankan, kecuali bila kita melapisinya dengan masker bedah agar bisa lebih terlindung. 

"Masker kain sudah tidak dianjurkan, lagipula masker bedah sudah banyak tersedia dan harganya terjangkau, gunakan hanya masker berkualitas," kata Dirga dilansir dari ANTARA, Kamis (17/6/2021). 

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Kepatuhan Warga Jakarta Pakai Masker Turun hingga 25 Persen

Dirga mengatakan penggunaan masker sangat penting dalam mencegah penularan dalam protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Masker medis terbukti masih paling efektif jika digunakan dengan tepat.

"Saya menyarankan untuk mengganti masker maksimal 6 jam, atau ganti segera setelah masker sudah basah atau kotor," katanya.

Hati-hati pula saat membuka masker di tempat umum, pastikan hanya membuka masker untuk alasan penting seperti makan dan minum, juga praktikkan cara yang benar.

Lepas tali elastis dari telinga, jauhkan masker dari pakaian dan wajah untuk menghindari permukaan masker yang bisa saja terkontaminasi. Buang di tempat sampah, kemudian bersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih berbahan alkohol.

Pemerintah Indonesia terus menggencarkan percepatan program vaksinasi nasional sebagai upaya melindungi masyarakat.

Baca Juga: Kasus Virus Corona Mulai Menurun, Negara Ini Longgarkan Aturan Wajib Masker

Pemerintah menargetkan pemberian vaksinasi kepada 181,5 juta penduduk atau 70 persen dari total populasi untuk mencapai kekebalan komunal. Meski demikian, dalam menangani pandemi COVID-19, masyarakat tidak boleh hanya mengandalkan satu proteksi kesehatan saja, perlindungan dari luar dengan penerapan protokol kesehatan pun penting untuk terus digalakkan.

“Saat ini, persentase penduduk Indonesia yang telah divaksin 1 kali sebesar 11 persen dan vaksinasi lengkap sebesar 6,3 persen. Angka tersebut masih terbilang kecil dari total populasi Indonesia saat ini. Apalagi, saat ini kita dihadapkan pada ancaman berupa mutasi virus baru yang mulai ditemukan di tanah air," katanya.

Dia melanjutkan, kewaspadaan perlu semakin ditingkatkan karena kehadiran vaksin memang menjadi langkah pencegahan yang penting diambil untuk membentuk kekebalan komunal, namun tidak ada langkah pencegahan yang 100 persen efektif.

"Memadukan perlindungan dari dalam dan luar menjadi upaya yang bisa kita lakukan bersama, untuk mengurangi risiko terpapar atau tertular virus," jelas dia.

Load More