“Benar-benar tontonan yang luar biasa,” kata Madhulika Guhathakurta, astrofisikawan di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt, Md.
Mengapa ini juga supermoon?
Orbit bulan bukanlah lingkaran sempurna di sekitar bumi, melainkan elips, jadi terkadang ia akan semakin dekat dan jauh dari planet kita.
Supermoon kali ini seharusnya membuat bulan tampak sekitar tujuh persen lebih besar dan lebih terang dari biasanya, meskipun kebanyakan orang akan kesulitan membedakannya.
Baca Juga: Link Live Streaming Gerhana Bulan Total BMKG dari Kabupaten Gowa
Saat bulan berada di dekat cakrawala, ia cenderung tampak sangat besar, ilusi optik terkenal yang sejauh ini tidak dapat dijelaskan secara lengkap.
Beberapa orang mendengar tentang supermoon, menyaksikan efek ini, dan percaya bahwa mereka telah melihat sesuatu yang istimewa. Tapi keduanya tidak berhubungan, kata Dr. Krupp.
Supermoon yang berbaris dengan gerhana bulan bukanlah hal yang aneh. Super blood moon terbaru terjadi pada 21 Januari 2019, dan berikutnya adalah 16 Mei 2022.
Fakta bahwa berita utama berfokus pada pembuatan nama-nama lucu seperti "super flower blood moon" untuk gerhana bulan kali ini "benar-benar merupakan produk era internet, ”kata Dr. Krupp.
Ilmu pengetahuan apa yang terjadi selama gerhana?
Baca Juga: Jangan Lupa Saksikan Yah, Ini Live Streaming Gerhana Bulan Total Sore Ini
Penelitian selama gerhana bulan memiliki silsilah yang panjang. Aristoteles mendemonstrasikan bahwa bumi adalah sebuah bola dengan menunjukkan bahwa ia selalu menghasilkan bayangan bundar di bulan, tidak peduli di permukaan bumi mana gerhana terlihat atau di mana bulan berada di langit. Hanya benda bulat, menurutnya, yang bisa menghasilkan bayangan melingkar dari setiap sudut.
Di zaman modern, NASA telah menggunakan instrumen pada Lunar Reconnaissance Orbiter, pesawat ruang angkasa robotik yang mengelilingi bulan, untuk mengukur suhu permukaan bulan saat melewati bayangan Bumi.
Dengan mengamati seberapa cepat batuan yang berbeda mendingin, para ilmuwan dapat menyimpulkan kepadatannya, kata Dr. Guhathakurta.
Dia senang bahwa orang-orang di seluruh dunia semakin memperhatikan fenomena astronomi seperti gerhana.
“Mereka indah untuk dilihat dan mereka juga mengajari kami sains,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Jurnalis Asing Review Nasi Kotak Piala Presiden 2025, Isi Lauknya Jadi Sorotan
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi, Cek Deretannya
-
Siapa Takeyuki Oya? Bawa Liga Jepang Melesat Kini Jadi GM Urus Liga Indonesia
-
QJMotor Cito 150 Diperkenalkan di Jakarta Fair, Motor Sport Mini dengan Transmisi Matic
-
Pemain Keturunan Yogyakarta Bisa Langsung Gabung Timnas Indonesia U-20 Tanpa Naturalisasi
Terkini
-
Respati Ardi Mendadak Bertemu Fraksi PDIP, Ada Apa?
-
Bawa Basket Meroket, Perbasi Dukung Arfinsa Gunawan Maju Calon Ketua KONI Surakarta
-
Zakir Naik Dakwah di Solo: Ribuan Peserta Hadir dan Terbuka untuk Semua Agama
-
Kronologi Penemuan Mayat Wanita di Wonogiri, Warga Curiga Gara-gara Ini
-
Wonogiri Gempar! Wanita Ditemukan Tewas Tangan Terikat dan Wajah Tertutup Bantal