SuaraSurakarta.id - Keracunan massal terjadi di Dusun Puntuk Ringin atau Tukringin, Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah. Informasi terbaru, satu orang dikabarkan meninggal dunia.
Dilansir dari Solopos.com, Korban keracunan yang bernama Darmi, 70, meninggal saat menjalani perawatan di RSUD Karanganyar. Hal tersebut disampaikan Kepala Desa Gerdu, Veri Kurnianto.
"Betul ada satu warga yang meninggal dunia. Atas nama Bu Darmi, usianya sekitar 70 tahun. Dinyatakan meninggal sekitar pukul 02.00," jelasnya di Karanganyar, Senin (10/5/2021).
Veri menyebut kondisi kesehatan korban sudah menurun sejak dibawa ke rumah sakit. Korban dirawat dalam kondisi tidak sadarkan diri sampai akhirnya meninggal dunia.
"Kondisi korban tidak sadarkan diri. Sempat dirawat di RSUD Karanganyar juga kondisinya belum sadar sampai dinyatakan meninggal," terangnya.
Jenazah korban keracunan massal di Tukringin, Karangpandan itu dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan setelah diautopsi.
Sebelumnya sekitar 55 warga dari dua RT di wilayah Tukringin, Desa Gerdu, Karangpandan, Karanganyar, mendadak sakit diduga karena keracunan makanan, Minggu (9/5/2021).
Sehari sebelumnya, Sabtu (8/5/2021) sore, mereka mengikuti acara buka bersama. Informasi yang diperoleh Solopos.com dari sukarelawan Jalak Lawu, Minggu malam, sebagian dari warga tersebut langsung dibawa menggunakan ambulans ke rumah sakit dan puskesmas.
Plt Camat Karangpandan, Karanganyar, Sri Suwarni, membenarkan informasi adanya warga yang keracunan di wilayahnya. Saat dihubungi, Sri Suwarni mengaku masih berada di lokasi untuk memantau kondisi terkini warga tersebut.
Baca Juga: Tahanan Lapas Gorontalo Keracunan Massal Setelah Diberi Makan Ini
Suwarni mengatakan berdasarkan informasi yang ia terima, puluhan warga itu mengkonsumsi makanan takjil pada Sabtu (8/5/2021) malam. Namun, warga baru merasakan efek samping makanan yang dikonsumsi itu pada Minggu pagi dengan gejala mual dan pusing.
Puncak efek keracunan makanan dirasakan warga Karangpandan, Karanganyar, itu pada Minggu malam ketika melaksanakan ibadah.
"Justru makan makanan yang diduga penyebab keracunan pada Sabtu malam. Efeknya tidak langsung, tapi keesokan harinya. Nah malamnya itu baru ramai-ramai warga merasakan efek sampingnya," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Tim Sparta Samapta Polresta Solo Amankan Pelaku Pengrusakan Rumah Warga di Pajang
-
10 Wisata Gratis di Solo yang Buka 24 Jam, Seru Buat Liburan Hemat
-
Roy Suryo Akui Bakal Road Show Buku 'Jokowi's White Paper' di 100 Kota di Indonesia
-
Sambangi Solo, Roy Suryo dan Dokter Tifa Kompak: Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu!