SuaraSurakarta.id - Kehadiran Gus Miftah dalam peresmian Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung di Pejaringan, Jakarta Utara belum lama ini mematik pro kontra di masyarakat mengenai hukum boleh tidaknya umat muslim masuk ke dalam rumah ibadah agama lain.
Di jagat media sosial orasi kebangsaan Gus Miftah di gereja tersebut menimbulkan kebingungan publik. Lantaran ada beberapa ulama yang berbeda pendapat dalam mengutarakan hukum masuk gereja bagi umat muslim.
Sebagai umat beragama tentunya kita tidak boleh gegabah dalam memandang maupun mengomentari suatu persoalan terutama menyangkut soal agama. Hal ini tak lain agar tidak menyakiti perasaan orang lain baik dengan lisan maupun perbuatannya.
Menanggapi pro kontra tentang hukum orang Islam boleh tidak masuk ke gereja. Menurut Yahya Zainul Ma'arif Jamzuri atau akrab disapa Buya Yahya berpesan sebaiknya umat muslim memperhatikan beberapa aspek terlebih dahulu sebelum masuk ke gereja. Hal itu bertujuan agar ketika masuk ke rumah ibadah agama lain menjadi nilai lebih. Maka dari itu, simak beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum masuk ke gereja sebagai berikut:
Baca Juga: Pembelaan Gus Miftah Dituduh Kafir karena Masuk Gereja
1. Hukum Masuk Gereja
Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon Buya Yahya menyampaikan bahwa masuk ke gereja bagi umat muslim menurut para ulama hukumnya makruh dan haram.
"Misalnya ulama dan ahli fiqih menyebut hukum masuk, salat dan ceramah di gereja itu makruh. Maka kemakruhannya bagaimana sih maksudnya. Ada hajat atau dalam keadaan normal atau bagaimana," ucapnya dikutip dari channel Youtube Al-BahjahTV, Kamis (06/06/2021).
Sederhananya, Buya Yahya mencontohkan sebelum membahas kasus sih fulan. Misalnya ia menemukan di kitab hukum salat di gereja itu makruh, lalu Buya Yahya mengajak santri-santrinya untuk salat berjamaah di gereja dengan alasan yang tidak jelas. Maka perbuatan yang dilakukan Buya Yahya ini tentunya menjadi tidak boleh dan ia siap dihujat oleh masyarakat di seluruh Indonesia.
"Aneh-aneh aja kan, maksudnya apa saya salat ke gereja bawa santri. Maka harus ada hikmahnya masuk ke gereja tujuannya untuk apa," ucapnya.
Baca Juga: Dituding Kafir Orasi di Gereja, Gus Miftah: Kebangetan!
2. Tujuan Masuk Gereja
Jika ingin masuk ke gereja menurut Buya Yahya setidaknya harus memiliki tujuan yang baik. Beda ceritanya ketika seseorang dalam keadaan tertentu. Misalnya lagi kehujanan deras lalu terpaksa menenduh dengan mampir ke salah satu gereja.
Namun menjelang magrib seseorang itu ternyata belum menunaikan salat ashar. Dengan kondisi seperti itu, kemudian ia meminta izin untuk salat ashar di dalam gereja dan pihak gereja mengizinkan maka hukumnya jadi tidak makruh.
"Jadi yang terpenting bagi kita semua, disaat masuk gereja, lepaskan diri kita dari hawa nafsu. Siapapun orangnya kalau hanya sebatas hawa nafsu, apalagi misalnya ingin kemasyhuran, itu tidak boleh," jelasnya.
Begitu pun dengan kasus sih fulan yang masuk gereja dengan tujuan berceramah maupun orasi kebangsaan terkait masalah sosial dan sebagainya. Bagi Buya Yahya itu tidak dipermasalahkan.
"Itu sama hukumannya tidak ada masalah, biar pun salat hukumannya makruh di gereja. Cuman kalau tujuannya tidak benar, hanya mengejar keteneran misalnya (bukan menuduh) masuk neraka dia," tambahnya.
3. Tidak Boleh Membuat Sensasi
Sekali lagi, Buya Yahya mengingatkan hukum masuk gereja bisa berubah haram jika seseorang itu memiliki niatan hanya mengejar popularitas.
"Misalnya itu kalau tujuan saya masuk gereja hanya ingin disebut, wah saya sebagai ustad yang beda, tampil beda, lain, terkenal, dan sensasi, lah saya berarti buruk, dan dosa ini," terangnya.
Buya Yahya pun tak menampik, jika seorang muslim yang masuk ke gereja itu pasti memiliki tujuan dan ada kemaslahatannya.
"Ingat ada hari akhir dan Allah pasti mengetahui ketulusan hati kita dalam beribadah. Jika niatnya benar semoga dibelikan segala kebaikan oleh Allah," tandasnya.
Kontributor: Fitroh Nurikhsan
Berita Terkait
-
Ngaku Tolak Tawaran Menteri dari Prabowo karena Ogah Potong Rambut, Gus Miftah Disindir Netizen: Munafik!
-
Respons Gus Kautsar Usai Gus Miftah Dilantik Jadi Utusan Khusus Presiden: Ada Harapan...
-
Gus Miftah Ditunjuk Jadi Utusan Khusus Kerukunan Beragama, Netizen: ke Istrinya Saja Kasar
-
Raffi Ahmad hingga Gus Miftah Dilantik Jadi Utusan Khusus Presiden, PDIP Ungkit Dokter Terawan yang Gagal
-
Adu Pesona Nagita Slavina Vs Istri Gus Miftah saat Pelantikan Suami, Mewah Mana?
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
Historical Walking Tour dalam Menyambut 101 Tahun Persis Solo
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Partai Golkar Solo Buka Suara Soal Isu Jokowi Bergabung: Kita Senang Hati
-
Mona Pangestu: Anak Muda Solo Pilih Investasi Emas Ketimbang Perhiasan Besar
-
Hari Apes Tak Ada di Kalender: Dua Jambret di Solo Babak-belur Usai Ketahuan Warga