SuaraSurakarta.id - Menjelang lebaran, beberapa daerah melaporkan peningkatan kasus positif Covid-19. Di Klaten terdapat 71 desa masih masuk zona oranye.
Hal itu tentu saja menandakan penyebaran virus Corona masih terjadi secara masif. Desa di Kabupaten Klaten yang masuk zona oranye berkategori sedang penularan Covid-19.
Namun, disisi lain ada 260 desa/kelurahan di Klaten tak ada kasus Covid-19 sama sekali.
Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan dari total 401 desa/kelurahan di Klaten, sudah tidak ada desa yang masuk kategori risiko tinggi atau zona merah.
“Untuk desa dengan risiko tinggi sudah tidak ada. Kemudian desa dengan risiko sedang masih ada 71 desa, sedangkan desa dengan risiko rendah ada 70 desa. Tidak ada kasus ada 260 desa,” kata Mulyan dilansir dari Solopos.com, Selasa (20/4/2021).
Mulyani mengatakan tren kasus Covid-19 Klaten belakangan jusru mengalami kenaikan. Jumlah penambahan kasus per pekan juga menunjukkan tren meningkat dari pekan ke pekan.
Mayoritas kasus akibat kontak erat yang menandakan masih kurangnya kedisiplinan masyarakat. Juga menunjukkan masih ada pasien Covid-19 yang tak jujur menyampaikan siapa saja yang menjadi kontak erat mereka.
Menyusul peningkatan kasus Covid-19 itu, Mulyani kembali meminta setiap desa mengaktifkan lagi Satgas Jogo Tongo, Satga RT/RW, desa serta kecamatan.
“Mulai diaktifkan penyemprotan disinfektan setiap Jumat dan untuk Jumat Berkah dimulai dengan menyemprot masjid dan musala,” ujarnya.
Baca Juga: Ganjal ATM dan Gasak Uang Puluhan Juta, Warga Tangerang Diciduk Polisi
Mulyani juga meminta tempat-tempat yang banyak menimbulkan kerumunan seperti pasar tradisional dan toko modern wajib rutin disemprot disinfektan.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan Klaten masih berada pada zona oranye atau risiko sendang penularan Covid-19 selama hampir tiga bulan terakhir.
Mengenai pemetaan zona risiko Covid-19 tingkat kecamatan dan desa di Klaten, Ronny mengatakan pemataan dilakukan oleh pemerintah provinsi.
“Untuk tingkat kecamatan ada empat yang masuk kategori risiko rendah yakni Kemalang, Tulung, Kebonarum, dan Manisrenggo. Desa yang masuk risiko sedang ada 71 desa, sisanya risiko rendah dan tidak ada kasus,” ungkapnya.
Risiko Penularan RT
Sementara itu, pemetaan wilayah risiko penularan tingkat RT berdasarkan ketentuan zonasi dalam PPKM mikro. Kriteria zona kuning yakni satu atau dua rumah dengan kasus terkonfirmasi positif dalam satu RT selama tujuh hari.
Zona oranye yakni tiga sampai lima rumah dengan kasus konfirmasi positif dalam satu RT selama tujuh hari terakhir. Zona merah yakni lebih dari lima rumah dengan kasus terkonfirmasi positif dalam satu RT selama tujuh hari terakhir.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Drama Keraton Solo! Tak ada Undangan untuk PB XIV Purboyo, GKR Timoer: Benar-benar Tidak Diundang
-
Perpecahan Keraton Surakarta: Peresmian Panggung Sangga Buwana Tanpa Kehadiran Sentana Penting
-
Dari Area Skatepark Solo, Lahir Atlet Skateboard Peraih Medali Emas di SEA Games
-
Polsek Grogol Gelar Rekonstruksi Kasus Kekerasan Bersama Berujung Kematian
-
Geger di Keraton Solo! Gusti Moeng Marah Besar Tak Bisa Masuk Museum, Pintu Digembok Kubu PB XIV