SuaraSurakarta.id - Uji coba pembelajaran tatap muka atau PTM rupanya tidak semua setuju. Bahkan orang tua siswa di Sukoharjo tak mengizinkan anaknya berangkat ke sekolah.
Sedikitnya terdapat 47 orang tua/wali murid SMAN 1 Sukoharjo keberatan anak mereka mengikuti uji coba PTM tahap I di sekolah dengan beragam alasan.
Sekolah diwajibkan memfasilitasi kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi siswa yang orang tuanya tak memberi izin mengikuti PTM di sekolah.
Dilansir dari Solopos.com, uji coba PTM di SMAN 1 Sukoharjo, Senin (5/4/2021), para siswa mulai mengikuti PTM di ruang kelas dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka, Siswa SMA Van Lith Magelang Bawa Ember, Ada Apa?
Mereka diperiksa suhu tubuh menggunakan thermogun oleh petugas di pintu gerbang. Sebelum masuk ruang kelas untuk mengikuti PTM, setiap siswa SMAN 1 Sukoharjo diwajibkan mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir. Beberapa bangku di sejumlah kelas terlihat kosong.
Anggota Palang Merah Remaja (PMR) sekolah disiagakan di sudut sekolah untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan di ruang kelas.
“Kami sudah mengundang orang tua/wali murid untuk meminta persetujuan mereka pada pekan lalu,” kata Kepala SMAN 1 Sukoharjo, Sri Soewarsih.
Dari 425 siswa, kata Sri, hanya 325 siswa yang mendapat persetujuan orang tua/wali murid. Sementara siswa yang orang tuanya keberatan PTM sebanyak 47 orang. Sisanya ragu-ragu apakah memberi izin atau tidak.
Sri tak mempermasalahkan orang tua/wali murid SMAN 1 Sukoharjo yang keberatan anak mereka mengikuti uji coba PTM di sekolah. Sekolah tetap memfasilitasi para siswa yang melakukan PJJ secara dalam jaringan (daring) bagi mereka.
Baca Juga: Unik! Siswa di Rembang Diperbolehkan Makan 15 Menit Saat PTM
Evaluasi PTM
Para guru memberikan materi pelajaran dan tugas sekolah setiap hari. Secara umum, lanjut Sri, pelaksanaan uji coba PTM di sekolah dengan protokol kesehatan berjalan lancar.
“Kami berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo sebelum uji coba PTM di sekolah. Siswa yang mendapat persetujuan orang tua/wali mengikuti skrining kesehatan sebelum mengikuti uji coba PTM di sekolah,” ujarnya.
Sri bakal mengevaluasi pelaksanaan uji coba PTM tahap I SMAN 1 Sukoharjo yang berakhir pada 16 April. Apabila selama uji coba PTM tahap I berjalan mulus, jumlah siswa di kelas bakal ditambah.
Jumlah siswa setiap kelas saat pelaksanaan uji coba PTM tahap I maksimal 16 orang. Selama lebih dari setahun, kegiatan belajar mengajar (KBM) menerapkan metode PJJ akibat pandemi Covid-19.
“Para siswa cukup antusias dan senang karena bertemu lagi dengan teman-teman. Mereka terlihat semangat mengikuti uji coba PTM pada hari pertama,” paparnya.
Seorang siswa Kelas X SMAN 1 Sukoharjo, Imam, mengatakan antusias mengikuti uji coba PTM. Ia tak mempermasalahkan harus memakai masker dan menjalankan protokol kesehatan lainnya di area sekolah. Bagi siswa, bertemu dengan teman sekelas menjadi penyuntik semangat belajar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Jadi Pemain Udinese Langsung Cetak Sejarah Liga Italia
- Sah! Jay Idzes Resmi Jadi Pemain Termahal di Timnas Indonesia
- Penyerang Rp1,30 Miliar Urus Naturalisasi, Lini Serang Timnas Indonesia Makin Ganas
- 5 Rekomendasi HP Rp2 Jutaan RAM 12 GB Memori 256 GB, Lancar Jaya Buat Multitasking!
- 5 Mobil Bekas SUV Keren Harga Rp 40-70 Jutaan, Performa Kencang
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Game Terbaik Juni 2025
-
Ekonom AS Sarankan RI Terapkan Tarif Flat Tax, Langsung Ditolak Sri Mulyani
-
5 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juni 2025, Gaming Multitasking Lancar
-
Hampir 20 Ton Emas Warga RI Kini Tersimpan di Bank Emas
-
Djaka Budhi Utama Buru Pembuat Rokok Ilegal
Terkini
-
Ketika Alkohol Bertemu Borgol, Tim Sparta Sikat Pesta Miras di Mojosongo
-
Tekan Kecelakaan, Polresta Solo Awasi Kendaraan Bermuatan
-
Purwati 'Nyanyi' Lagi? Mantan Kadinkes Karanganyar Kembali Diperiksa dalam Kasus Korupsi Alkes
-
Diduga Pelaku Pelecehan Seksual, Ini Nasib ASN Dinkes Pemkot Solo
-
Aduan Dugaan Pelecehan Seksual ASN di Pemkot Solo Hilang di ULAS, Ini Kata Wali Kota