
SuaraSurakarta.id - Persiapan proyek rel layang Joglo Solo terus dimatangkan. Salah satu yang dilakukan adalah penyusunan Analisis Dampak Lalu Lintas (andalalin).
Dalam penyusunan amadalalin, aktivitas kendaraan berat yang melintas menjadi perhatian khusus.
"Penyusunan andalalin proyek rel layang Joglo sudah mulai kita kerjakan," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Hari Prihatno, Selasa (30/3/2021).
Menurutnya, sirkulasi angkutan berat di simpang Joglo bisa mencapai ribuan kendaraan dalam satu atau dua jam. Sehingga menjadi perhatian dalam menyusun andalalin untuk proyek rel layang yang rencana sepanjang 1,8 kilometer.
Baca Juga: Persija Lakoni Laga Hidup Mati, Sudirman: Wajib Menang
"Jadi yang utama itu memastikan kejelasan sirkulasi angkutan berat yang melintas di rel Joglo baik yang melintas. Semua akses keluar masuk kota lewat sini perlu kepastian, apakah perlu pengalihan atau tidak,” papar dia.
Lanjut dia, jika pengalihan arus lalu lintas diperlukan maka akan dilakukan koordinasi dengan dinas terkait di kabupaten sekitar.
Karena pengalihan kendaraan berat harus dilakukan dari titik yang cukup jauh, mulai di pintu masuk bagian selatan kota yang berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo, kalau di sisi barat akan koordinasi dengan Kabupaten Boyolali maupun Karanganyar.
“Kalau skema pengalihan kendaraan berat bisa dialihkan mulai dari Sukoharjo, Kendaraan berat langsung diarahkan ke barat lewat Delanggu, Klaten dan kemudian diarahkan untuk masuk tol sebelum keluar di Exit Tol Sragen, yang menjadi masalah mau tidak lewat tol karena pengeluarannya akan semakin besar," paparnya.
Selain itu kepadatan di simpang Joglo juga cukup parah dan bisa terjadi kemacetan cukup panjang. Jika terjadi kemacetan baru bisa terurai setelah beberapa jam, karena ada sekitar 9.000 kendaraan yang melintas di sana tiap dua jam sekali.
Baca Juga: Tinjau Program Vaksinasi Solo, Ganjar Beri Pesan Ini untuk Pegiat Wisata
"Jadi perlu kepastian apakah pengerjaan rel layang itu memerlukan pengalihan arus atau tidak. Di sana juga cukup padat, karena posisi tujuh simpang bertemu di satu titik, tidak akan efektif jika menutup satu dua simpang dari tujuh simpang saat pengerjaan," sambung dia.
Berita Terkait
-
Viral Promosi Es Krim Gratis di Yogya Syaratnya IPK 2.3, Netizen Ramai Tandai Wapres
-
Nilai dari Rakyat 'Hampir Cukup' untuk Prabowo-Gibran, Tapi Isu Korupsi Jadi Sorotan Utama!
-
Ditanya Soal CASN Diundur, Jawaban Nyeleneh Gibran Bikin Geleng-Geleng, Publik: Rp 73 Triliun dapatnya Cuma Gini
-
Gibran Pilih Naik Tangga Dan Imbau Pasien Puskesmas Naik Lift, Netizen: Wapres yang Bersahaja
-
Setelah Asam Sulfat, Momen Gibran Bahas Gizi MBG Pakai Istilah Gramasi Bikin Geleng-geleng: Mending Diem
Terpopuler
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- Media Asing Soroti Pernyataan Maarten Paes Soal Kualitas Emil Audero
Pilihan
-
Catatkan Rekor MURI, Ini Cerita Buka Puasa Bersama Terpanjang di Solo
-
Baru 2 Bulan, Penjualan Denza D9 Sudah Kalahkan Alphard di Indonesia
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
Terkini
-
Catatkan Rekor MURI, Ini Cerita Buka Puasa Bersama Terpanjang di Solo
-
Polda Jateng Bongkar Kasus MinyaKita Tak Sesuai Takaran di Karanganyar
-
Kabar Gembira Lur! Pemkot Solo dan Kedubes India Siapkan Beasiswa S1 dan S2
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja