Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 25 Maret 2021 | 02:55 WIB
Ilustrasi bekerja di shift malam maupun lembur. [Suara.com/dok]

Khususnya, gen yang terkait dengan perbaikan DNA menunjukkan ritme berbeda ketika bekerja shift siang dan akan kehilangan ritmenya ketika bekerja shift malam.

Kemudian, para peneliti melihat konsekuensi dari perubahan ritme gen terkait kanker. Mereka menemukan bahwa sel darah putih yang diisolasi dari darah peserta shift malam menunjukkan lebih banyak bukti kerusakan DNA, dibandingkan dengan partisipan yang bekerja shift siang.

Setelah memaparkan sel darah putih yang terisolasi ke radiasi pengion pada dua waktu berbeda dalam sehari, para peneliti menemukan sel yang dipancarkan di malam hari menunjukkan adanya peningkat kerusakan DNA.

Artinya, sel darah putih dari peserta shift malam lebih rentan terhadap kerusakan eksternal akibat radiasi, yang menjadi salah satu faktor risiko kanker.

Baca Juga: Waspada Jika Sering Alami GERD, 3 Jenis Kanker Ini Bisa Menghantui

"Secara keseluruhan, temuan ini menunjukkan bahwa jadwal shift malam membuang waktu ritme gen terkait kanker dengan cara mengurangi keefektifan proses perbaikan DNA tubuh saat paling dibutuhkan," kata Jason McDermott, seorang ilmuwan komputasi dari Divisi Ilmu Biologi Laboratorium Nasional Pacific Northwest.

Load More