SuaraSurakarta.id - Dampak mahalnya harga cabai rawit merah di pasaran membuat cabai rawit busuk laku alias diserbu konsumen. Kondisi itu terlihat di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Klaten.
Seorang penjual cabai rawit di Pasar Darurat di Karanganom, Klaten Utara, Sumarni (55) dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com membenarkan fakta tersebut.
Menurutnya, cabai rawit yang mulai membusuk juga laku keras di pasaran. Bahkan, cabai yang mulai membusuk lebih laku di pasaran dibandingkan cabai rawit yang berkualitas baik.
"Cabai yang pateken atau ada busuknya sedikit tetap laku. Cuman harganya lebih rendah dari cabai kualitas normal. Biasanya Rp 30.000 per kilogram. Setiap hari, saya bisa menjual cabai seperti itu 10 kilogram. Cabai seperti itu tetap laku karena harganya murah. Rasanya juga tetap pedas," kata Sumarni.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Klaten mulai menggila dalam 10 hari terakhir. Sejak saat itu, harga cabai rawit terus meroket.
Harga cabai rawit tiap kilogram berawal dari Rp 50.000 per kilogram, Rp 60.000 per kilogram, Rp 65.000 per kilogram, Rp 75.000 per kilogram, hingga mencapai Rp 110.000 per kilogram.
Sumarni menduga mahalnya harga cabai rawit itu disebabkan banyaknya petani yang gagal panen menanam cabai di tengah musim hujan. Sehingga, cabai di pasaran relatif langka.
"Harga cabai rawit terus berubah-ubah dalam 10 hari terakhir. Hari ini, harga cabai rawit masih di angka Rp110.000 per kilogram. Meski relatif tinggi, tetap ada yang membeli. Cuman, belinya tidak seperti biasanya. Jika biasanya membeli satu kilogram per hari, jadi setengah kilogram per hari," ungkapnya.
Salah seorang pembeli cabai rawit di pasar tradisional, Umi (55), mengaku tetap harus membeli cabai setiap harinya. Sehari-harinya, Umi berjualan nasi tumpang yang membutuhkan cabai.
Baca Juga: Kondisi Alfian Usai Dua Tangannya Diamputasi Akibat Kecelakaan Saat PKL
"Saya tahu harga cabai sangat tinggi sekarang ini. Tapi, saya tetap membeli. Soalnya memang butuh. Di tengah harga seperti ini, saya hanya membeli cabai rawit seperempat kilogram per hari," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Tim Sparta Samapta Polresta Solo Amankan Pelaku Pengrusakan Rumah Warga di Pajang
-
10 Wisata Gratis di Solo yang Buka 24 Jam, Seru Buat Liburan Hemat
-
Roy Suryo Akui Bakal Road Show Buku 'Jokowi's White Paper' di 100 Kota di Indonesia
-
Sambangi Solo, Roy Suryo dan Dokter Tifa Kompak: Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu!
-
Iriana Jokowi Ulang Tahun, Anies Baswedan hingga Erick Thohir Kirim Karangan Bunga