Nenek Penjual Mangkok di Solo Tertipu Pembeli, Dikasih Amplop Isinya Koran

SuaraSurakarta.id - Kisah pilu dialami oleh seorang nenek penjual mangkok di Solo yang baru saja tertipu oleh seorang pelanggan.

Pelanggan itu mengaku ingin memberi bantuan lebih kepada nenek penjual mangkok, tapi amplop yang ia terima justru berisi tumpukan kertas koran yang dipotong-potong.

Nasib malang nenek tersebut dibagikan oleh pemilik akun TikTok @vs.berl yang bertemu dengan penjual mangkok itu.

"Jadi aku jalan sama adikku, terus lihat ada mbah-mbah jualan piring mangkok di pinggir Jalan Veteran Solo. Pas mau niatan beli, mbahnya cerita da yang beli terus mbahnya dibohongi," tulis si pengguna TikTok.

Nenek tersebut tampak sedang berjualan mangkok menggunakan sebuah keranjang di pinggir jalan.

Perempuan renta tersebut menceritakan kepada si pengguna TikTok tentang kisahnya ditipu oleh seorang pelanggan.

"Ini Le.. saya itu dikasih uang, amplopnya penuh. (Bilangnya) 'Mbah, ini rezeki untuk makan. Jangan dibuka dulu, dibuka nanti pas saya jauh"," kata nenek tersebut menirukan perkataan si pelanggan yang menipunya.

Nenek itu menunjukkan sebuah amplop putih yang telah ia robek. Di dalam amplop itu tampak tumpukan potongan kertas koran.

"Tiba-tiba itu kertas ini loh, Ya Allah," kata nenek tersebut.

Baca Juga: Wanita Ini Curhat Cuma Dapat 5 Angpao, Pas Dibuka Isinya Bikin Melongo

Si pengguna TikTok pun merasa iba dengan nasib nenek tersebut. Ia lantas membeli salah satu mangkok yang dijual nenek tersebut.

Namun, ia meninggalkan pecahan uang yang cukup besar dan tak meminta kembalian.

Sang nenek pun berusaha untuk mencari kembalian, tapi si pengguna TikTok menolaknya.

Menerima kebaikan si gadis pengguna TikTok, nenek tersebut tak henti mengucap syukur dan memanjatkan doa kepada gadis tersebut.

"Gusti Allah sing mbales Le, cita-citane keturutan kabeh (Allah yang membalas ya Nak, cita-citanya terkabul semua -red)," doa nenek tersebut yang diamini si pengguna TikTok.

Video nenek ditipu pelanggan itu tercatat telah ditonton hingga lebih dari 800 ribu kali.