SuaraSurakarta.id - Untuk kedua kalinya, Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Surakarta kembali tidak menerima pengunjung alias ditutup sementara. Keputusan itu akibat jumlah kasus Covid-19 di Kota Solo yang masih terus meningkat.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama TSTJ Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso di Solo, dilansir dari Antara, Jumat (29/1/2021).
"Ditutupnya sementara (kebun bintang) ini adalah keputusan manajemen dan pak wali (Wali Kota Surakarta)," kata Bimo Wahyu.
Dia memaparkan, penutupan TSTJ untuk pengunjung ini pernah dilakukan saat penetapan status kejadian luar biasa (KLB) di Solo pada awal Covid-19 lalu, yaitu selama bulan Maret-Juni.
Baca Juga: Duh! Banyak Nakes Tensi Tinggi Buat Vaksinasi di Kota Tegal Molor
"Sejak dibuka Juni itu memang tingkat kunjungan sepi, karena kami kan mengikuti surat edaran wali kota, salah satunya pengunjung harus berusia di atas 15 tahun," paparnya.
Padahal, menurut dia selama ini sekitar 40 persen dari total pengunjung merupakan anak di bawah 15 tahun, 40 persen lagi orang tua yang mengantarkan anak mereka, dan 20 persen berasal dari rombongan taman kanak-kanak (TK) yang biasa berekreasi pada libur sekolah.
Ia mengatakan selama pandemi Covid-19 angka kunjungan setiap harinya di kisaran 20-25 pengunjung. Bahkan, dikatakannya, momentum libur pergantian tahun lalu juga tidak mampu mendongkrak jumlah pengunjung.
Pihaknya mencatat jika pada libur akhir tahun sebelumnya jumlah pengunjung bisa mencapai 21.000 orang, untuk Desember lalu jumlah pengunjung tidak lebih dari 20 orang.
"Melihat kondisi ini ya otomatis diambil kebijakan tidak menerima pengunjung dulu, sambil lihat perkembangan. Kalau perkembangan kondusif ya dibuka, siapa yang tidak ingin buka. Apalagi sekarang kan anak-anak sekolah belum aktif," katanya.
Baca Juga: Fantastis, China Ekspor 220 Miliar Masker ke Seluruh Dunia Selama 2020
Meski untuk sementara ini tidak menerima pengunjung, pihaknya berupaya memastikan satwa yang ada di lembaga konservasi tersebut tetap terpelihara dengan baik.
Berita Terkait
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Trump Tarik AS dari WHO! Salahkan Penanganan COVID-19
-
Kronologi Dewi Soekarno Didenda Pengadilan Jepang Rp3 Miliar Gegara Pecat Karyawan
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Buntut Ajudan Tempeleng Wartawan, Muncul Gerakan Boikot Acara Kapolri di Solo
-
Langkah Terbuka Gusti Bhre: Syawalan Mangkunegaran untuk Pertama Kalinya Libatkan Masyarakat
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
Momen KGPAA Mangkunegara X Temui Warga di Tradisi Syawalan Pura Mangkunegaran
-
Panen Raya di Sukoharjo, Ahmad Luthfi: Jateng Kantongi 4,09 Juta Ton Padi