SuaraSurakarta.id - Kejadian mencekam terjadi di pedalaman hutan dj Taman Nasional Aketajawe-Lolobata, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara.
Dalam rekaman video yang kemudian vital, terlihat sejumlah warga dihujani panah olrh seseorang yang diduga anggota suku Togutil.
"Detik-detik Suku Togutil panah warga kampung #Save_Halmahera," tulis keterangan di video yang dibaikan pengguna akun TikTok @pangmia.
Dalam video itu, menunjukkan awalnya dua orang laki-laki tengah menyebrangi sungai sambil membawa karung.
Padahal awalnya kedua warga itu berniat mengantarkan makanan pada Suku Togutil.
Tampak di seberang sungai, seorang laki-laki dari Suku Togutil sudah menunggu sambil berdiri.
Ketika dua orang warga tersebut sudah hampir sampai di tepi sungai, tiba-tiba seorang dari Suku Togutil tersebut langsung memanah laki-laki yang membawa karung.
Dengan cepat warga lainnya berlari ke tengah sungai menyelamatkan diri. Bahkan perekam video yang berada di seberang mereka juga ketakutan dan berlari.
Akibatnya satu warga yang membawa karung tersebut terluka dibagian lengan karena terkena panah dari Suku Togutil.
Baca Juga: Sidang Perdana TikTok Digugat Rp 13,1 M Dijadwalkan April 2021
Alhasil, video tersebut langsung viral dan sudah ditonton lebih dari 7,1 juta kali. Sejumlah warganet pun tampak membubuhkan komentarnya di unggahan tersebut.
"Maaf itu suku primitif dari pedalaman Tobelo, namanya Suku Togutil. Masih banyak suku demikian di pedalaman kami di Halmahera, Maluku Utara," tutur akun @yuliajamil.
"Suku Togutil itu suku yang ada di pedalaman hutan Halmahera, Maluku Utara. Mereka seperti itu apabila ada dendam atau merasa terganggu," terang akun @danyl268.
"Eh itu bapaknya kena enggak sama panahnya? Terus gimana sekarang," tanya penasaran akun @sindiapriliasari1.
Berdasarkan penelusuran Suara.com yang didapat dari unggahan akun Instagram @manaberita, diketahui bahwa setelah negosiasi kurang lebih satu jam dengan bahasa setempat dan isyarat, akhirnya warga memutuskan mundur dan Suku Togutil masuk kembali ke dalam hutan.
Perlu diketahui, orang Togutil sendiri tak ingin disebut "Togutil" karena Togutil bermakna konotatif yang artinya "terbelakang".
Kehidupan Orang Togutil sesungguhnya amat bersahaja. Mereka hidup dari memukul sagu, berburu babi dan rusa, mencari ikan di sungai-sungai, di samping berkebun.
Mereka juga mengumpulkan telur burung megapoda, damar, dan tanduk rusa untuk dijual kepada orang-orang di pesisir. Kebun-kebun mereka ditanami dengan pisang, ketela, ubi jalar, pepaya, dan tebu.
Berita Terkait
-
Truk Dimodif Mirip Tank, Warganet: Insinyur Geleng-geleng Melihatnya
-
Viral Kisah Penjaja Roti Tampan, Tak Malu Berjualan hingga Akhirnya Sukses
-
Dulunya Sepi, Siomay Babi Koh Heri Kini Diburu Pembeli
-
Sidang Perdana TikTok Digugat Rp 13,1 M Dijadwalkan April 2021
-
Truk Bawa Air Kemasan Terguling, Warga Malah Sibuk Menjarah Muatannya
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
Terkini
-
Ini Pengakuan Tersangka Pelecehan Seksual Anak Dibawah Umur
-
8 Anak Dibawah Umur di Solo Jadi Korban Pelecehan Seksual Pria Paruh Baya, Ini Kronologinya
-
Ditunjuk Jadi Plt DPD PDIP Jateng, FX Rudy: Siap Menjalankan Sebaik Mungkin
-
Terima 1.450 Mahasiswa Asing dari 50 Negara, UIN Raden Mas Said Surakarta Pecahkan Rekor MURI
-
Syahdunya HUT ke-80 RI di Kaki Gunung Merbabu: Drama Kolosal, Cosplay Pahlawan hingga Tari Saman