SuaraSurakarta.id - Sejumlah penolakan muncul dari tenaga kesehatan atau nakes terkait vaksin Sinovac.
Padahal nakes jadi prioritas utama pemberian vaksin tahap pertama dengan penyuntikan vaksin Sinovac.
Meski demikian, sudah banyak nakes baik dokter maupun perawat yang bersedia disuntuk vakin produksi China tersebut.
Salah satunya Ramon Otto. Cerita lucu pun menghiasi proses vaksinasi sosok asal Solo itu di RS JIH Solo, Selasa (19/1/2021).
Dilansir dari Ayosemarang.com, Ramon tampak ketakutan sesaat dokter mempersiapkan vaksin Covid-19 untuk disuntikan ke lengan kirinya.
Dokter yang membuka praktik sendiri tersebut bisa dikatakan fobia dengan jarum suntik, sehingga dia tampak cemas saat skrining sebelum divaksinasi.
“Saya memang fobia jarum suntik, walaupun tugas sehari-hari sebagai dokter. Tadi sempat cemas dan khawatir dan ditenangkan dokter yang memvaksinasi,” terang Ramon saat bertemu Ayosemarang, Selasa (19/1/2021).
Ramon menceritakan efek samping pascavaksinasi salah satunya terasa nyeri di lengan kiri bagian atas di sekitar bekas suntikan. Menurutnya itu hal yang sangat wajar usai vaksinasi.
“Itu hal yang wajar kalau nyeri. Ini adalah gejala ringan pascavaksin, setelah beberapa jam sudah hilang. Tapi pascavaksin kesehatan kita tetap dipantau, jika ada keluhan berlebih bisa kembali menghubungi dokter atau rumah sakit yang ditunjuk program vaksin untuk penanganan,” jelasnya.
Baca Juga: Pengurus RW di Bekasi Potong Bansos Rp100 Ribu
Selain Ramon, Alfeus Gradi tampak tenang saat mengikuti skrining tahap awal hingga vaksinasi. Menurutnya vaksinasi adalah salah satu upaya untuk menanggulangi wabah Covid-19 saat ini.
“Saya enjoy saja saat disuntik vaksin, hanya terasa kemeng sedikit saja dan itu hal yang wajar,” tuturnya.
Total sebanyak 111 nakes telah melakukan vaksinasi Covid-19 di RS JIH Solo sampai Selasa (19/01/2021).
Manager Pelayanan Medis JIH Dr Sendy Komarudin mengatakan, pihaknya sudah melakukan vaksinasi mulai tahap awal pada 14 Januari 2021 lalu.
Selama melakukan vaksinasi ini ada nakes yang tidak lolos skrining dan memiliki gejala kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
"Yang tidak lolos skrining ada 5 nakes karena hipertensi dan penyitas covid-19," terang Sendy.
Berita Terkait
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
Penjualan Vaskin Covid Lesu, Moderna PHK 10 Persen Karyawan
-
CEK FAKTA: Joe Biden Terserang Kanker Gara-gara Vaksin Covid-19, Benarkah?
-
Cerita Angel Lelga Fobia Jarum Suntik karena Alergi Vitamin C: Kayak Tercekik!
-
Cek Fakta: Vaksin Covid Mengandung Sebagian Virus HIV
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Putra Mahkota Keraton Solo KGPAA Hamangkunegera Deklarasikan Jadi PB XIV
-
Momen Haru Ribuan Warga Solo Iringi dan Melepas Jenazah PB XIII
-
Jenazah PB XIII Diberangkatkan, Ini Momen Keluarga Gelar Tradisi Brobosan
-
KGPAA Tedjowulan Jadi Raja Sementara Keraton Solo hingga Penerus PB XIII Dinobatkan
-
Kapolri Gelar Pertemuan Tertutup dengan Keluarga Keraton Solo, Bahas Pengamanan Prosesi Pemakaman?