Scroll untuk membaca artikel
Risna Halidi | Dini Afrianti Efendi
Jum'at, 15 Januari 2021 | 11:23 WIB
Ilustrasi: mutasi virus corona yang kini mampu menumbuhkan tentakel. (Dok. Dr. Robert Gross, University of Freiburg).

SuaraSurakarta.id - Pandemi Covid-19 sudah memasuki babak baru berkat munculnya varian baru virus corona di berbagai daerah di dunia.

Ditemukan tiga varian baru virus corona akibat mutasi SARS CoV 2 di Columbus Ohio Amerika Serikat. Itulah mengapa mutasi ini disebut 'strain Columbus'.

Dari hasil squencing yang dilakukan peneliti Ohio University, strain Columbus ini memiliki kesamaan dengan salah satu varian yang beredar di Inggris, namun ada sedikit perbedaan hasil dari mutasi.

Temuan strain ini menurut peneliti mayoritas sudah menyebar di Ohio, Columbus sejak 3 minggu terakhir, yakni akhir Desember 2020 hingga awal Januari 2021.

Baca Juga: Wanti-wanti DPR Soal Rencana Vaksinasi Mandiri

Menurut data, kasus positif harian Amerika Serikat sehari bertambah 229.525 kasus, dengan total kasus Covid-19 AS tembus 23,8 juta.

Dalam sehari 3.996 orang di AS meninggal karena Covid-19, sehingga total korban meninggal dunia karena Covid-19 nyaris mencapai 400 ribu orang. Meski catatan menunjukkan ada lebih dari 14 juta orang yang berhasil sembuh. 

Sementara itu dikutip dari Woldmeters, angka infeksi Covid-19 juga tak kunjung melandai. Buktinya per Jumat, (15/1/2021) pukul 08.00 WIB, terdapat 747.373 kasus positif Covid-19 baru.

Dengan begitu total sudah ada 93.5 juta orang di dunia yang terinfeksi Covid-19 sejak pandemi berlangsung di dunia pada akhir 2019 lalu.

Dari angka tersebut, kasus meninggal dunia juga terus bertambah dengan angka kematian mencapai 15.281 orang dalam waktu satu hari dan telah genap melewati angka kematian 2 juta jiwa di seluruh dunia.

Baca Juga: Strain Colombus, Varian Baru Virus Corona yang Ditemukan di Amerika Serikat

Dari data yang sama juga menunjukkan sudah ada lebih dari 66 juta orang yang sudah dinyatakan sembuh.

Load More