Budi Arista Romadhoni
Rabu, 06 Januari 2021 | 16:05 WIB
Sabar Suparno, berada di kediamannya yang ditutup seng keliling karena takut tertular Covid-19 di Desa Ajibarang Wetan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Rabu (6/1/2021). (Suara.com/Anang Firmansyah)

"Saya setiap harinya dari jam 08.00 sampai 16.00 sore selalu produksi rutin. Biar konsisten saja. Karena sudah terbentuk polanya. Kalau bosen ya tinggal jalan-jalan di dalam rumah. Karena itu tadi saya sangat membatasi aktivitas di luar rumah," katanya.

Sabar Suparno, berada di kediamannya yang ditutup seng keliling karena takut tertular Covid-19 di Desa Ajibarang Wetan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Rabu (6/1/2021). (Suara.com/Anang Firmansyah)

Seiring berjalannya waktu, banyak orang yang komentar ingin diramal kehidupannya. Jadi, ia manfaatkan untuk membuka jasa konsultasi secara online. Tapi dirinya tidak mematok tarif. Hanya sukarela saja. Pasiennya dari seluruh Indonesia yang menyaksikan kanal youtube nya.

"Saya ada kanal youtube Sabar Misteri dan Sabar Tarot. Itu yang menghasilkan uang. Untuk editornya sendiri, yang pegang keponakan saya. Seluruhnya dilakukan dari dalam rumah," jelasnya.

Langkahnya untuk "menutup" diri dari lingkungan luar juga sudah mendapat ijin dari ketua RT tempatnya tinggal. Tetangga pun mendukung langkahnya ini selama tidak menggangu aktifitas sekitar.

"Saya mendapat dukungan juga dari tetangga. Karena pernah juga pas konten saya dapat penghasilan banyak, saya membagikan telur untuk warga sekitar. Karena saya pernah merasakan sulit juga, kadang uang seribu saja sangat berharga. Pernah juga pas adsens saya banyak, saya beli telur se kwintal untuk dibagikan," lanjutnya.

Namun, namanya keputusan tetap saja ada satu, dua warga yang menilai jika langkah ini berlebihan. Tapi dirinya menjelaskan kepada tetangganya jika ini untuk kebaikan bersama. Ia tidak mengambil pusing dengan tudingan negatif dari tetangganya.

"Saya akan menutup seng ini sampai ada keputusan pemerintah sudah aman. Mungkin bagi saya tandanya kalau anak sudah mulai sekolah. Dikatakan sumpek, ya sumpek. Mungkin apa-apa ya karena terbiasa setelah sepuluh hari ya jadi saya terbiasa. Tapi saya tetap menyediakan ruang terbuka untuk saya berjemur saat pagi hari," pungkasnya.

Load More