Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 06 Januari 2021 | 14:27 WIB
Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar yang tampak dari Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta, Selasa (5/1/2021). [ANTARA FOTO]

SuaraSurakarta.id - Aktivitas gunung merapi mulai menunjukan peningkatan. Belakangan, puncak merapi mulai terlihat guguran lava pijar. 

Namun, Warga lereng Gunung Merapi di Kecamatan Kemalang, Klaten, masih beraktivitas normal meski gunung tersebut dinilai sudah memasuki fase erupsi.

Di sisi lain, warga Sidorejo, Kemalang, yang selama ini belum pernah mengungsi selama Gunung Merapi berstatus siaga, sudah mulai ancang-ancang bergeser ke tempat saudaranya yang dianggap lebih aman.

Diketahui, Gunung Merapi baru saja mengeluarkan guguran material yang diduga lava pijar. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi sudah memasuki fase erupsi tahun 2021.

Baca Juga: Banggakan Ketua Umum PDIP, Sri Mulyani Namakan Gedung Ini Grha Megawati

Fase erupsi ditandai dengan keluarnya magma dari dalam Gunung Merapi. BPPTKG juga telah menyampaikan Gunung Merapi berstatus siaga sejak, Kamis (5/11/2020).

Dilansir dari Solopos.com media jaringan Suara.com, di Klaten terdapat sejumlah dukuh di tiga desa di Kecamatan Kemalang yang masuk kawasan rawan bencana (KRB) III. Masing-masing berada di Balerante, Sidorejo, dan Tegalmulyo.

Hingga sekarang, warga yang mengungsi di tempat evakuasi sementara (TES) berada di Balerante dan Tegalmulyo. Jumlah pengungsi di Balerante mencapai 227 orang, sedangkan jumlah ternak yang dievakuasi sebanyak 112 ekor.

Sementara itu, jumlah pengungsi di Tegalmulyo mencapai 88 orang. Sedangkan warga di Sidorejo belum ada yang mengungsi hingga Selasa (5/1/2021).

"Warga di tiga desa masih beraktivitas seperti biasa hingga sekarang. Aktivitas warga masih normal. Warga masih merasa seperti tidak terjadi apa-apa," kata Kapolsek Kemalang, AKP Edy Prasetyo, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu, saat ditemui wartawan di Mapolres Klaten, Rabu (6/1/2021).

Baca Juga: Diberi Nama Grha Megawati, Gedung Ini Habiskan Rp61,9 Miliar dari APBD

Edy Prasetyo mengatakan patroli di lereng Gunung Merapi terus dilakukan selama 24 jam dalam sehari. Hal itu termasuk patroli di area galian C.

"Kami imbau ke warga selalu tingkatkan kewaspadaan," katanya.

Pemahaman untuk Warga

Disinggung tentang warga di Sidorejo yang belum mengungsi ke TES, AKP Edy Prasetyo mengatakan aparat polisi terus mengedukasi ke warga sekaligus memberikan pemahaman ke warga.

Di samping itu juga berkoordinasi dengan perangkat desa di Sidorejo. "Kami terus melakukan sosialisasi itu," katanya.

Salah seorang warga sekaligus tokoh masyarakat di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Sukiman, mengatakan warga di daerahnya masih beraktivitas normal hingga, Rabu (6/1/2021).

Warga di desanya juga sudah menggelar rapat menyikapi perkembangan kondisi Gunung Merapi saat sekarang.

"Di desa kami ada kurang lebih 60 warga kelomlok rentan. Saat ini, ada beberapa warga rentan bersiap bergeser. Tapi gesernya tidak ke TES. Gesernya ke tempat saudara yang dirasa aman. Lokasinya masih berada di Sidorejo juga," kata Sukiman. 

"Kami pun juga mulai mengecek semangat para sukarelawan dan warga, apakah sudah kendur atau belum [dalam menghadapi potensi erupsi]. Kami juga berbagi tugas, siapa yang memantau gunung, siapa yang memantau melalui handy talky (HT) dan lainnya," imbuhnya. 

Load More