Harga Kedelai Mahal, Produsen di Klaten Kurangi Berat Tempe Hingga 40 Gram
“Banyak yang busuk akhirnya harus disortir lagi. Yang busuk kami buang. Kata penyuplai adanya barangnya dengan kualitas itu,” tutur dia.
Pengelola Rumah Tempe Srikandi Geneng lainnya, Anik Widyastuti, mengatakan meski terseok-seok gara-gara harga kedelai mahal, produsen tempe di Klaten itu tetap berproduksi.
“Sudah komitmen kami agar produksi itu jangan sampai berhenti. Karena kalau sudah berhenti mau memulai lagi sudah awang-awangen,” jelasnya.
Anik menjelaskan rumah tempe memilih tak berproduksi dalam jumlah banyak. Produksi itu untuk melayani permintaan konsumen yang rata-rata merupakan reseler.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Kabel di Solo Semrawut, Fraksi PDIP Dorong Pemkot Lanjutkan Program Bawah Tanah
-
Wakil Wali Kota Solo Ungkap Kondisi Anak PAUD yang Dipotong Alat Vitalnya
-
Kejagung Limpahkan Kasus Bos PT Sritex dan 2 Petinggi Bank ke Kejari Solo
-
Maggot Masuk Desa Jati Sukoharjo, Solusi Sampah Sekaligus Sumber Cuan
-
Penggugat Citizen Lawsuit Ijazah Jokowi Minta Majelis Hakim Diganti, Pengadilan Angkat Bicara