SuaraSurakarta.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan menerima jatah sekitar 4.364 dosis vaksin Covid-19 Sinovac dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng).
Dilansir dari Solopos.com, hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, saat menggelar jumpa pers secara virtual dengan awak media di Semarang, Senin (4/1/2020).
Yulianto mengatakan total ada 62.560 dosis vaksin Sinovac yang saat ini telah tiba di Jateng. Puluhan ribu vaksin asal Tiongkok itu saat ini telah disimpan di Gudang Dinkes Jateng, di Kawasan Industri Tambakaji, Kota Semarang, dengan penjagaan aparat keamanan.
"62.560 dosis vaksin Sinovac ini diperuntukkan untuk 31.255 orang. Ini merupakan tahap pertama. Untuk tahap pertama ini penerima vaksin kita prioritaskan kepada tenaga kesehatan atau nakes sebagai garda terdepan yang memiliki risiko tinggi tertular Covid-19," ujar Yulianto.
Yulianto mengatakan setiap nakes nanti akan mendapat vaksinasi sebanyak dua kali. Tahap pertama pemberian vaksin akan diberikan sekitar tanggal 14 Januari 2021. Sedangkan tahap kedua akan diberikan setelah 14 hari atau dua pekan dari pemberian vaksin pertama.
"Jadi nanti satu sasaran dapat dua dosis vaksin. Hari pertama dan hari ke-14 atau dua pekan lagi diberikan," ujarnya.
Sementara disinggung tentang kapan vaksin tersebut akan mulai didistribusikan ke-35 kabupaten/kota di Jateng, Yulianto belum bisa memastikan. Meski demikian, distribusi akan diberikan secepatnya.
Untuk sebaran distribusi, Yulianto mengaku setiap daerah sudah mengajukan sasaran pemberian vaksin atau rencana distribusi (resi). Meski demikian, resi tersebut masih akan dikaji lagi sebelum resmi didistribusikan ke daerah.
"Seperti di Semarang itu nanti akan ada 5.450 dosis yang kita berikan. Sedangkan di Solo sekitar 4.364 (dosis)," tuturnya.
Baca Juga: 31 Ribu Dosis Vaksin Covid-19 untuk Bali, Disebar Mulai 22 Januari
Yulianto menambahkan Jateng nantinya mendapat total vaksin sekitar 23.330.916 dosis. Meski demikian, puluhan juta dosis vaksin Covid-19 itu akan diberikan secara bertahap dengan sasaran warga usia 18-59 tahun.
"Nanti ada beberapa kriteria yang kita gunakan untuk pemberian vaksin, yakni inklusi dan eksklusi. Inklusi itu seperti nakses dan tenaga pendukung yang bekerja di pelayanan kesehatan. Sementara eksklusi itu seperti yang memiliki komorbiditas, pernah terinfeksi dan wanita hamil atau menyusui. Untuk yang ekslusi tidak akan kita berikan vaksin pada tahap pertama ini," terang Yulianto.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
Terkini
-
Gebyar Promo Susu! Dancow, Frisian Flag, dan Indomilk Turun Harga di Alfamart
-
Kabel di Solo Semrawut, Fraksi PDIP Dorong Pemkot Lanjutkan Program Bawah Tanah
-
Wakil Wali Kota Solo Ungkap Kondisi Anak PAUD yang Dipotong Alat Vitalnya
-
Kejagung Limpahkan Kasus Bos PT Sritex dan 2 Petinggi Bank ke Kejari Solo
-
Maggot Masuk Desa Jati Sukoharjo, Solusi Sampah Sekaligus Sumber Cuan