Scroll untuk membaca artikel
Risna Halidi | M. Reza Sulaiman
Kamis, 31 Desember 2020 | 14:20 WIB
Gofar Hilman akui idap Bells Palsy [Instagram]

Penderita Bells palsy akan mengalami peradangan pada saraf wajah, sehingga otot wajah menjadi lemah dan bentuk wajah menjadi berbeda.

Kondisi ini diduga terkait dengan infeksi virus atau beberapa penyakit, seperti infeksi telinga bagian tengah dan penyakit diabetes. Bell’s palsy dapat dialami oleh siapapun, namun lebih sering terjadi pada orang-orang berusia 15 hingga 60 tahun.

Diagnosis Bells Palsy

Diagnosis dilakukan dokter dengan melakukan pemeriksan gerakan wajah penderita. Di samping pemeriksaan fisik, serangkaian pemeriksaan lanjutan akan dilakukan, seperti tes darah, elektromiografi, serta pemindaian dengan CT scan dan MRI untuk mengetahui penyebab kelumpuhan otot wajah.

Baca Juga: 4 Sukarelawan Uji Klinis Vaksin Pfizer Mengembangkan Bell's Palsy

Terapi Bells Palsy

Terapi Bells palsy bertujuan untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah timbulnya komplikasi. Terapi tersebut dilakukan dengan cara mengonsumsi obat-obatan dari dokter dan fisioterapi.

Load More