Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 24 Desember 2020 | 11:27 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan Yaqut Cholil Quomas atau Gus Yaqut (kanan) sebagai Menteri Agama (Menag) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/12/2020). [Foto: Biro Pers Setpres]

SuaraSurakarta.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik enam menteri baru dan lima wakil menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/12/2020).

Para menteri itu adalah Yaqut Cholil Khoumas (Menteri Agama), Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan), Tri Rismaharani (Menteri Sosial), Muhammad Lutfi (Menteri Perdagangan), Sakti Wahyu Trenggono (Menteri Kelautan dan Perikanan), serta Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Dilansir dari Antara jaringan informasi Suara.com, Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah Sholahuddin Aly mengatakan bangga atas dilantiknya Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas menjadi Menteri Agama oleh Presiden Joko Widodo.

"Tentu saya terkejut dan bangga, ketua umum kami mendapat panggilan tugas. Dalam kamusnya Ansor, kader harus siap apabila ada tugas memanggil, mohon doanya," kata Sholahuddin Aly yang akrab disapa Gus Sholah itu di Semarang.

Menurut dia, Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut memiliki kapabilitas yang lebih dari cukup untuk menjadi Menteri Agama dan mampu merangkul semua pihak.

Baca Juga: Hari Ini Jokowi akan Lantik 6 Menteri Baru Kabinet Indonesia Maju

Selain memiliki kapasitas dan berkomitmen kuat, lanjut dia, Gus Yaqut juga memiliki relasi yang luas dengan lintas golongan sehingga akan memudahkan kinerja yang bersangkutan dalam menjalankan tugas sebagai Menteri Agama.

Gus Sholah berharap secara khusus komitmen Gus Yaqut untuk menjadi menteri semua agama dan penjabaran dari hal itu sangat ditunggu banyak pihak.

Terkait dengan Gus Yaqut yang menyatakan bahwa agama tidak boleh jadi alat politik, Gus Sholah mengatakan sepakat karena agama harus diletakkan sebagai moral etik yg melandasi semua langkah.

"Tapi bukan digunakan sebagai alat politik oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.

Load More