Olahraga Bukan Penyebab Seseorang Mengalami Serangan Jantung, Ini Penjelasan Dokter

Olahraga kadang disebut menjadi penyebab seseorang mengalami serangan jantung, nemun informasi tersebut adalah salah

Budi Arista Romadhoni
Minggu, 21 Agustus 2022 | 06:15 WIB
Olahraga Bukan Penyebab Seseorang Mengalami Serangan Jantung, Ini Penjelasan Dokter
Ilustrasi olahraga. Olahraga kadang disebut menjadi penyebab seseorang mengalami serangan jantung, nemun informasi tersebut adalah salah. (shutterstock)

SuaraSurakarta.id - Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Dr. Vito A. Damay, SpJP(K), M.Kes., AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC menegaskan bahwa olahraga bukan penyebab seseorang mengalami serangan jantung.

"Orang tuh kadang ada yang bilang gini, ‘Saya takut dok olahraga terlalu keras. Nanti jadi serangan jantung’. Saya bilang memang anda olahraganya apa selama ini?," kata Vito dikutip dari ANTARA Minggu (21/8/2022). 

Sebagian orang, kata Vito, berolahraga jalan pagi, itu pun jarang-jarang dilakukan dan mereka takut berolahraga berintesitas lebih karena takut serangan jantung. "Jantung kita tuh kuat banget," katanya.

Jadi, menurut Vito, jantung sesungguhnya memiliki kemampuan yang kuat. Namun, yang membuat seseorang mengalami collapse saat bersepeda misalnya, adalah karena mereka tidak menyadari bahwa sebenarnya sudah ada masalah pada jantung mereka sebelumnya.

Baca Juga:Cedera Olahraga Dapat Diatasi dengan Minimal Invasive Surgery, Bagaimana Prosedurnya?

"Kita mau olahraga kayak apa sih, sebenarnya batasannya jauh sekali. Tapi kenapa ada orang collapse tiba-tiba karena bersepeda? Satu karena dia nggak tahu bahwa dia punya masalah jantung sebelumnya," jelas Vito.

Yang kedua, orang yang mengalami serangan itu tidak pernah check-up sebelumnya. Sehingga, dia tidak tahu jantungnya, "mesinnya", sudah tinggal satu dan sebagainya, sehingga akhirnya dia collapse di tengah jalan. "Bukan karena terlalu keras berolahraga," tambahnya.

Vito mengatakan, jika seseorang melatih kemampuan jantungnya, maka hal tersebut dapat memaksimalkan kinerja jantung. Oleh sebab itu, masyarakat tak perlu takut untuk berolahraga dan melatih jantungnya.

"Kalau heart rate-nya kita latih, yang dibilang heart rate jantung yang sehat itu adalah memang 70 persen dari maksimal heart rate itu benefitnya, artinya manfaatnya buat jantung sangat tinggi," ujar Vito.

"Boleh nggak sih lebih dari itu? Boleh kalau misalnya anda seorang atlet dan anda seorang yang terlatih. Tapi cara latihannya nggak hari ini beli sepeda, besok jadi anggota klub sepeda terus langsung mau sepedaan sampai 70 km," lanjutnya.

Baca Juga:Kenali Jenis Cedera Olahraga, Apa Saja Penyebabnya?

Namun, Vito menganjurkan masyarakat agar melatih jantungnya dengan cara yang benar. Sehingga, hal-hal yang tidak diinginkan pun bisa dihindari.

"Jadi caranya yang kurang benar, caranya yang tidak tepat itu yang mengakibatkan terjadi hal yang tidak diinginkan," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak