SuaraSurakarta.id - Lampion perayaan Imlek 2022 di sekitar Balai Kota Solo dan Pasar Gede akhirnya dicopot. Ini sebagai upaya untuk mengantisipasi adanya kerumuman masyarakat.
Berbagai pihak selama ini menilai adanya lampion menimbulkan kerumunan. Banyak dari masyarakat dari berbagai daerah di luar Solo yang datang untuk berswafoto.
"Sudah dilepas. Ini untuk mengurangi kerumunan," ujar Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Rabu (16/2/2022).
Sementara itu untuk patung Shio Macan yang dipasang di depan Balai Kota Solo dipindah.
Baca Juga:Sejarah Cap Go Meh, Mengenal Puncak Perayaan Musim Semi di Hari Ke-15 Setelah Tahun Baru Imlek
"Macannya tidak dilepas, tapi dipindah. Biar tidak ada kerumunan," terangnya.
Rencana lampion dan patung Shio Macan perayaan Imlek 2022 akan dipasang hingga akhir Februari ini.
Namun, banyaknya kerumunan masyarakat di lokasi lampion menjadi pertimbangan putra sulung Presiden Jokowi ini untuk mencopot.
"Kemarin itu pas lampion nyala semua ramai banget. Yang penting kan perayaan Cap Go Meh sudah rampung," ungkap dia.
Menurutnya, apalagi saat ini kasus Covid-19 di Kota Solo sedang naik. Jadi ini sebagai antisipasi penyebaran kasus Covid-19 di masyarakat.
Baca Juga:Cap Go Meh 2022 Tanggal Berapa? Ini Penjelasan dan Sejarah Perayaan Setelah Tahun Baru Imlek Ini
"Kasusnya kan lagi naik. Jadi kita kurangi dulu kerumunan masyarakat," sambungnya.
Selama lampion dinyalakan dan menimbulkan kerumunan, tidak teguran dari pemerintah pusat, baik Presiden Jokowi maupun Luhut Binsar Panjaitan.
"Belum ada teguran sama sekali," kata dia.
Sejauh ini, Gibran terus mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Solo. Berbagai upaya pun dilakukan, seperti vaksinasi booster untuk masyarakat umum dan menyiapkan isolasi terpusat (isoter) bagi yang terpapar.
"Vaksinasi booster bagi masyarakat umum sudah berjalan. Ada berbagai lokasi, seperti di Manahan. Stok vaksin pun sudah mulai baik, tenan saja," pungkasnya.
Kontributor : Ari Welianto