Gibran Sebut Pemkot Solo Terus Monitor Pelanggaran Selama PPKM

Grafik perkembangan kasus di Kota Solo sudah menurun di bawah angka 1.000 kasus.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 19 Agustus 2021 | 19:05 WIB
Gibran Sebut Pemkot Solo Terus Monitor Pelanggaran Selama PPKM
Gibran dan Ganjar [Terkini.id]

SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyatakan Pemkot Solo terus memonitor pelanggaran yang terjadi selama pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4.

"Ya tetap kami monitor semualah," katanya di Solo, Kamis (19/8/2021).

Terkait dengan kenaikan angka pelanggaran yang terjadi selama pelaksanaan PPKM level 4, pihaknya tidak memungkiri terjadinya hal tersebut.

Ia mengatakan penurunan jumlah kasus yang terjadi selama beberapa minggu terakhir membuat masyarakat lebih memberanikan diri untuk melakukan aktivitas di luar rumah.

Baca Juga:Kursi Raja Mangkunegaran Kosong, Bagaimana Peluang Paundra dan Bhre?

Meski demikian, ia tetap berpesan kepada masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan meski sudah memperoleh vaksin sebanyak dua kali.

"Buktinya saya sudah vaksin dua kali juga tetap kena, jadi harus tetap prokes," ujar dia.

Sementara itu, kata dia, pada rapat koordinasi Satgas Penanganan Covid-19 secara daring yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI Luhut Binsar Pandjaitan pada Kamis (19/8/2021) pagi, dipaparkan bahwa tingkat kepatuhan warga Kota Solo untuk tetap mengenakan masker termasuk yang paling tinggi.

Selain itu, untuk capaian vaksinasi, pengetesan, dan penelusuran kontak untuk Kota Solo juga termasuk paling tinggi.

"Tetapi penanganan Covid-19 se-Soloraya harus kompak," katanya.

Baca Juga:Restoran Buka Sampai Pukul 20.00, Pengunjung Dibatasi 25 Persen saat Perpanjangan PPKM

Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan hingga saat ini ada tiga kabupaten di Soloraya yang tingkat penyebaran kasusnya masih tinggi, yakni di Kabupaten Klaten, Sragen, dan Boyolali.

“Untuk Karanganyar, Wonogiri dan Sukoharjo sudah mendekati normal kasus penyebarannya. Sedangkan di Klaten, Boyolali, dan Sragen masih tinggi,” paparnya.

Untuk di Kota Solo sendiri, dikatakannya, grafik perkembangan kasus sudah menurun di bawah angka 1.000 kasus.

"Harapannya Solo bisa segera turun level. Saya kira minggu depan kita sudah turun level 3. Jadi saya kira nanti sudah ada pelonggaran aturan PPKM," tegas Teguh Prakosa.

Sumber: ANTARA

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak