Warga Klaten dan Boyolali Wajib Waspada, Terjadi Hujan Abu Erupsi Merapi

Arah luncuran awan panas ke barat daya atau hulu Kali Krasak sejauh 1.800 meter, peristiwa itu mengakibatkan hujan abu di Klaten dan Boyolali

Ronald Seger Prabowo
Selasa, 19 Januari 2021 | 11:43 WIB
Warga Klaten dan Boyolali Wajib Waspada, Terjadi Hujan Abu Erupsi Merapi
Guguran lava terlihat dari Desa Hargobinangun, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

"Terjadi baik di Sruni barat maupun Sruni timur. Lebih tebal di wilayah Sruni timur," kata dia.

Dia mengatakan selama erupsi Merapi 2021, baru hari itu turun hujan abu di wilayahnya. Namun jika dibandingkan dengan hujan abu pada erupsi tahun-tahun sebelumnya, hujan abu pagi itu tergolong tipis.

Laporan BPPTKG

Berdasarkan informasi yang diunggah di akun Instagram BPPTKG, hasil pengamatan pada Selasa dari pukul 00.00 WIB-06.00 WIB, muncul awan panas guguran Gunung Merapi sekitar pukul 02.27 WIB. Awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo 60 mm dan durasi 209 detik.

Baca Juga:Peta Bahaya Merapi Berubah, Desa di Kabupaten Magelang Belum Aman

Jarak luncur tercatat sekitar 1.800 meter ke arah barat daya. Teramati tinggi kolom 500 meter di atas puncak gunung. Sedangkan Angie bertiup ke arah timur.

Sebelumnya, hujan abu terjadi pada Jumat (8/1/2021) sekitar pukul 17.00 WIB hingga Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 12.00 WIB.

Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kecamatan Selo, Mujianto, mengatakan hujan abu tipis sempat terjadi di wilayah Suroteleng, Samiran, Lencoh, dan Jrakah. Menurut informasi yang ada, pada 9 Januari 2021 pukul 06.00-12.00 WIB, juga terjadi guguran lava tujuh kali dengan jarak luncur maksimal 500 meter ke arah hulu Kali Krasak. Awan panas guguran terjadi pada pukul 08.45 WIB. Arah luncuran ke hulu Kali Krasak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak