Profesor UGM Hitung Efikasi Vaksin Sinovac, Ampuh Lawan Covid-19?

Ia mencoba mengumpamakan apabila dari 100 juta penduduk Indonesia ada 8,6 juta yang terinfeksi Covid-19, maka berapa yang bisa dicegah?

Risna Halidi | Dini Afrianti Efendi
Selasa, 12 Januari 2021 | 14:21 WIB
Profesor UGM Hitung Efikasi Vaksin Sinovac, Ampuh Lawan Covid-19?
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Elements Envato)

SuaraSurakarta.id - Indonesia segera melaksanakan program vaksinasi Covid-19 yang akan dimulai Rabu (13/1/2021) besok. Itu dilakukan sesaat setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

Hal itu dilakukan seiring diumumkan hasil studi efikasi atau khasiat vaksin Covid-19 sebesar 65,3 persen.

Banyak yang menyoroti efikasi hasil uji klinis fase 3 akhir di Bandung, Jawa Barat tersebut yang dianggap lebih rendah dibanding hasil uji klinis di Turki dan Brasil.

Guru Besar Guru Besar Fakultas Farmasi Uiniversitas Gadjah Mada (UGM), Prof DR Zullies Ikawati, Apt memastikan vaksin Covid-19 Sinovac telah memenuhi ambang batas minimal efikasi dari organisasi kesehatan dunia WHO yaitu sebesar 50 persen.

Baca Juga:Bahan Baku Vaksin Sinovac Telah Tiba di Bandara Soekarno-Hatta

Kata Zullies, efikasi 65,3 persen pada vaksin Sinovac akan sangat berarti untuk mengurangi keparahan sakit Covid-19.

"Penurunan kejadian infeksi sebesar 65 persenan secara populasi tentu akan sangat bermakna dan memiliki dampak ikutan yang panjang," ujar Prof. Zullies dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Selasa (12/1/2021).

Ia lantas mengumpamakan apabila dari 100 juta penduduk Indonesia ada 8,6 juta yang terinfeksi Covid-19, maka dengan tindakan vaksinasi Covid-19 dengan vaksin Sinovac, jumlah orang yang terinfeksi bisa berkurang hingga 5,6 juta orang.

Adapun perhitungnnya (0.086 – 0.03)/0.086 x 100% = 65%. Kesimpulannya adalah, ada 5,6 juta orang yang seharusnya tertular Covid-19 bisa dicegah.

"Mencegah 5 jutaan kejadian infeksi tentu sudah sangat bermakna dalam penyediaan fasilitas perawatan kesehatan," ujar Prof. Zullies.

Baca Juga:Jokowi Disuntik Vaksin Covid-19 Besok Pagi, Istana Siapkan Tata Cara

"Belum lagi secara tidak langsung bisa mencegah penularan lebih jauh bagi orang-orang yang tidak mendapatkan vaksin, yaitu jika dapat mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity," sambungnya.

Meski efikasi vaksin lebih rendah dibanding efikasi pada beberapa vaksin yang lebih dulu mendapatkan EUA, Prof. Zullies mengaku bersyukur vaksin Sinovac memiliki imunogenitas (kemampuan membentuk antibodi) cukup tinggi yang mencapai 99,23 persen di 3 bulan pertama vaksinasi. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak