Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 27 Maret 2025 | 12:36 WIB
Presiden ke-7 Jokowi saat ditemui awak media. (Suara.com/Ari Welianto)

SuaraSurakarta.id - Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi menghadiri undangan buka puasa Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (26/3/2025).

Jokowi menyebut ada banyak pembicaraan dengan Presiden Prabowo mulai dari yang ringan sampai berat. Pertemuan dua tokoh nasional tersebut sekitar dua jam.

"Oh, berbuka puasa dan silahturahmi biasa," terang dia saat ditemui di kediamannya, Kamis (27/3/2025).

Jokowi mengaku ada pembicaraan masalah politik tapi sedikit. Termasuk juga soal perkembangan negara juga dibicarakan.

Baca Juga: Catatkan Rekor MURI, Ini Cerita Buka Puasa Bersama Terpanjang di Solo

"(Ada pembicaraan khusus soal politik) Ya dikit-dikit ada. Juga dibicarakan (perkembangan negara) dikit-dikit ada," katanya.

Jokowi mengatakan sedikit-sedikit dibahas saat buka puasa bareng Presiden Jokowi. Kalau yang ringan,-ringan itu soal makanan dan yang lainnya.

"Yang ringan-ringan ya mengenai makanan, itukan ringan. Kemarin 2 jam pertemuannya. (Itu lama pak) Ya memang, sehingga semuanya dibahas dikit-dikit. (Ya berat apa pak) Ringan-ringan semua," jelas dia.

Jokowi pun enggan menyampaikan secara detail soal pembahasan dikit-dikit dengan Presiden Prabowo.

"(Dikit-dikitnya soal apa saja pak?) Ya dikit-dikit. (Soal obrolan Danantara) Oh ngak ada," sambung dia.

Baca Juga: Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja

Ketika ditanya soal wacana pertemuan dengan mantan-mantan presiden, Jokowi menyebut kemungkinan tidak mungkin.

"(Rencana pertemuan dengan SBY, Bu Mega satu meja), ya bisa saja. Tapi kelihatan kok enggak mungkin. (Kenapa pak) Ya nggak tahu, kelihatannya kok," tandasnya.

"(Yang kemungkinan tidak bisa datang) Kelihatannya kok nggak mungkin, sudah," pungkas dia.

Sebelumnya, Jokowi buka suara terkait adanya kekhwatiran mengenai peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) oleh pemerintah.

Jokowi, yang juga sebagai Dewan Pengawas menyebut jika pembentukan Danantara itu sebagai langkah yang baik.

"Soal Danantara ini hati-hati ya, tolong ditanyakan lebih detail kepada CEO, pengelola. Ya, kalau saya, saya yang melihat bahwa niat membentuk Danantara ini sangat baik, sangat baik," terangnya.

Jokowi menjelaskan entitas kekayaan negara disatukan, aset-aset BUMN yang ada dikonsolidasikan untuk agar lebih produktif dan bermanfaat bagi pembangunan tanpa mengesampingkan dari sisi-sisi bisnisnya.

"Ya, saya melihat itu dan kalau kita lihat memang banyak keberhasilan, misalnya di Abu Dhabi yang punya sovereign wed fund hadiah, di Singapura memiliki Temasek, di Malaysia memiliki Kasanah," ungkap dia.

Menurutnya kalau aset-aset yang ada bisa dikonsolidasikan dan lebih produktif. Maka itu akan bermanfaat bagi negara, lebih bermanfaat bagi negara, bagi rakyat.

Terkait pengelolaan, Jokowi menyebut yang paling penting pengelolanya memang jauh lebih banyak apabila diserahkan kepada profesional-profesional yang memiliki expert memiliki jam terbang, memiliki track record yang baik di bidang ini.

Disinggung soal akan menggandeng mantan PM Inggris, Tony Blair untuk menjadi dewan pengawas, Jokowi mengaku belum final.

"Itu kan belum ada keputusannya, setahu saya ya. Tolong ditanyakan sekali lagi, tolong ditanyakan lagi ke CEO. Jangan ke saya, itu bukan di wilayah saya," jelas dia.

Soal kekhawatiran masyarakat terkait dengan orang-orang di balik sosok danantara ini yang memimpin itu, Jokowi menilai sebab itu pengelolaannya serahkan kepada profesional-profesional yang memiliki expert, yang memiliki jam terbang, yang memiliki track record yang baik.

"Sudah, itu saja dari saya mengenai danantara. Saya ini bukan Pemerintah," tandasnya.

Ditanya soal pengawas agar kepentingan politik yang masuk ke sana, Jokowi kembali menyampaikan.

"Bahwa pengelolaannya diserahkan kepada profesional-profesional yang memiliki expert, yang memiliki jam terbang, yang memiliki track record yang baik," pungkas dia.

Kontributor : Ari Welianto

Load More