SuaraSurakarta.id - Pengusaha sekaligus pemerhati musik, Hartono menciptakan sebuah lagu campursari berjudul 'Rel Layang Joglo'.
Dinyanyikan seniman sekaligus penyanyi asal Solo, Whawin Lawra, lagu itu diluncurkan di HTN Entertainment, Gentan, Sukoharjo, Minggu (21/7/2024) dan bekerja sama dengan Teh Sepeda Balap.
Lagu 'Rel Layang Joglo' sendiri mengisahkan tentang sebuah lika-liku percintaan yang kandas di tengah jalan.
Mengambil latar belakang proyek megah di kawasan Kelurahan Joglo, Kecamatan Banjarsari, Solo, lagu itu sekaligus mengenalkan ikon baru Kota Bengawan.
Baca Juga: Pilkada Solo 2024: Sekar Tandjung Mulai Siapkan Program 5P, Apa Itu?
"Kebetulan lagu ini saya ciptakan karena banyak orang di luar daerah yang membicarakan keberadaan rel layang Joglo yang masih dalam proses pembangunan. Jadi inspirasi saya dari situ," kata Hartono saat berbincang dengan awak media usai peluncuran lagu.
"Lagu ini saya ciptakan sekitar dua minggu. Setelah jadi saya kirimkan ke Mas Whawin untuk dinyanyikan," tambahnya.
Hartono menceritakan, terciptanya lagu tersebut juga sebuah ungkapan rasa rindu terhadap nada dan lirik-lirik lagu ciptaan mendiang Didi Kempot sebagai maestro campursari.
Untuk itu, lanjut dia, lagu 'Rel Layang Joglo' memiliki nada dan cengkok yang mirip dengan lagu-lagu legendaris Didi Kempot.
"Dulu almarhum Mas Didi menciptakan lagu 'Solo Balapan'. Sekarang kita munculkan 'Rel Layang Joglo'. Semoga bisa diterima masyarakat dan mohon maaf apabila ada kekurangan," jelas dia.
Baca Juga: 5 Warung Sate Kere Terenak di Solo yang Wajib Dicoba
Sementara Whawin Lawra mengaku takjub saat pertama kali ditawari untuk menyanyikan lagu tersebut. Salah satunya soal lirik lagu.
"Suatu kehormatan ya bagi saya menyanyikan lagu ini. Apalagi saya mendengar sekali langsung cocok dan liriknya sangat menyentuh. Seperti cerita orang-orang yang pernah memiliki kisah saat rel layang Joglo sebelum dibangun," ungkapnya.
Diakuinya, tantangan terberat saat ditawari menyanyikan lagu 'Rel Layang Joglo' adalah menemukan vibes musik campursari khas Solo.
"Dulu kan ada almarhum Mas Didi Kempot yang menjadi icon musik Solo ya. Jadi memang tantangannya soal mencari vibes itu," kata dia.
Berita Terkait
-
Heboh Denda Rp1,5 Miliar, Agnez Mo Sambangi Kemenkumham, Ada Apa?
-
Apa Itu LMKN & Apa Tugasnya? Jadi Penengah di Sengketa Agnez Mo vs Ari Bias
-
H-5 Debut, Hearts2Hearts Ungkap Daya Tarik Single Debut The Chase
-
G-Dragon Kaget Temukan G-Dragon Street di Dongmyo, Begini Reaksinya!
-
Selalu Menggema di Bulan Suci, Ini Makna Lirik Lagu Marhaban Ya Ramadhan
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Batik Kauman Reborn: Jelajahi Kampung Wisata Batik di Solo yang Instagramable Abis!
-
Aksi Unjuk Rasa BEM Soloraya, Mahasiswa Sentil Kebijakan Efisiensi Anggaran
-
Kasus Dugaan Korupsi Plaza Klaten,Kejati Jateng Terima Titipan Uang Pengganti Rp 4,5 Miliar
-
Papua Global Spices, Produk Dalam Negeri yang Ternyata Sudah Mendunia
-
Pembacaan Putusan Terdakwa Camat Ngargoyoso Non Aktif Ditunda, Ada Apa?