SuaraSurakarta.id - Berakhirnya pandemi Covid-19 membawa grafik hijau, tak hanya bagi ekonomi, tetapi juga bagi upaya-upaya pemulihan lingkungan, khususnya program penghijauan.
Pergerakan ekonomi turut menggerakkan aspirasi perusahaan, merek, maupun lembaga-lembaga untuk peduli terhadap bumi kita.
Pada aspek ekonomi, medio 2021 lalu yang masih masuk masa pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar hanya 2 persen.
Pada 2022, meski pandemi belum dinyatakan berakhir, namun pembatasan sosial sudah diperlonggar, dan aktivitas masyarakat berangsur pulih. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia pada tahun 2022 berhasil tumbuh 5,31 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sementara, pada aspek lingkungan, khususnya program penghijauan, platform asli Indonesia, LindungiHutan, mencatatkan antusiasme perusahaan maupun merek dalam berkontribusi menekan emisi karbon.
Sepanjang 2022, LindungiHutan mengolaborasikan penanaman 458.069 pohon di 42 lokasi. Mitra kerja sama LindungiHutan pada tahun 2022 saja mencapai 107 mitra perusahaan maupun merek.
"Jumlah pohon tertanam pada 2022 yang tembus 458 ribu pohon mengambil porsi mendekati 50% dari capaian jumlah pohon sejak LindungiHutan mulai beroperasi pada 2016 silam. Begitupun jumlah mitra pada 2022 bertumbuh pesat, yakni 107 mitra. Angka tersebut mencapai seperempat dari total mitra kami selama ini. Selain itu, jumlah individu yang terlibat pada program-program penanaman pohon mencapai 9.300 orang," ungkap Intan Widianti Kartika Putri, Head of Partnerships LindungiHutan, Selasa (30/05/2023).
Kartika menambahkan, ada kesamaan dari perusahaan maupun merek yang berlomba-lomba melaksanakan program penanaman pohon.
"Seluruh lembaga yang bergabung dalam gerakan penanaman pohon kami memang memiliki visi untuk lingkungan dan masyarakat. Menanam pohon di hutan maupun di pesisir akan menjaga keanekaragaman hayati, yang nantinya akan bermanfaat untuk masyarakat setempat. Dengan kata lain, menanam pohon adalah langkah kecil dengan dampak yang besar," tambah Kartika.
Baca Juga: Gerakan Penghijauan Digencarkan untuk Cegah Banjir dan Pencemaran Lingkungan
Jika pada booming perusahaan rintisan alias startup publik mengenal istilah crowdsourcing, maka LindungiHutan mengadaptasinya dengan istilah crowdplanting. LindungiHutan pun menjadi lembaga crowdplanting pertama dan terbesar di Indonesia.
Pada peranannya sebagai crowdplanting platform, LindungiHutan menyediakan platform yang bisa diakses siapa saja melalui website lindungihutan.com. Masyarakat umum dapat turut serta, baik menginisiasi kampanye penghijauan, memberikan funding, maupun ikut menjadi relawan yang turun ke lapangan.
Kemudahan serupa juga dapat dirasakan oleh perusahaan atau lembaga, yang dapat menginisiasi kegiatan melalui formulir online, serta mendiskusikan program, dampak, dan lokasi kegiatan penghijauan dengan tim LindungiHutan.
Salah satu startup terbesar di Indonesia, Tokopedia, menjadi mitra LindungiHutan yang melaksanakan aksi penanaman 13.000 mangrove pada Januari lalu. Penanaman ini dilaksanakan serentak di 10 kota pada delapan provinsi, yakni Semarang (Jawa Tengah), Bekasi (Jawa Barat), Bontang (Kalimantan Timur), Denpasar (Bali), Makassar (Sulawesi Selatan), Jakarta (DKI Jakarta), Yogyakarta (DIY Yogyakarta), Toli-Toli (Sulawesi Tengah), dan Pulau Pari (DKI Jakarta).
"Kegiatan penanaman pohon ini merupakan perwujudan salah satu pilar dari inisiatif Tokopedia Bersama (Tokopedia Beraksi untuk Sesama), yakni ‘Aksi Lingkungan’. Pilar ini fokus pada dukungan terhadap aksi pelestarian lingkungan serta inovasi teknologi yang turut meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," ungkap Astri Wahyuni, Direktur Hubungan Masyarakat Tokopedia.
Selain Tokopedia, perusahaan BUMN yakni Pertamina Gas (Pertagas) dan Pupuk Indonesia juga pernah melaksanakan program penanaman mangrove berkolaborasi dengan LindungiHutan. Melibatkan masyarakat dan kelompok tani di pesisir Tambakrejo, Jawa Tengah, Pertagas dan LindungiHutan menanam 1.103 bibit mangrove pada 17 Mei 2022 silam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Orang Aceh Ada di Logo Kota Salem, Gubernur Aceh Kirim Surat ke Amerika Serikat
Pilihan
-
Siapa Ratu Tisha? Didorong Jadi Ketum PSSI Pasca Kegagalan Timnas U-23
-
6 Rekomendasi HP dengan Kamera Canggih untuk Konten Kreator 2025
-
4 Rekomendasi HP Murah Vivo Memori Besar, Harga Terjangkau Sudah Spek Dewa
-
GIIAS 2025 Ramai Pengunjung, Tapi Bosnya Khawatir Ada "Rojali" dan "Rohana"
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Xiaomi dengan Chipset Gahar dan Memori Besar
Terkini
-
Cerita Warga Solo Beli Mobil Esemka: Susah Minta Ampun, Dapat Juga Bekas
-
Diduga Jadi Korban Penipuan Program MBG, Sejumlah Calon Mitra Mengadu ke Polresta Solo
-
Kasus Penganiayaan: Tak Terima Ditegur, Warga Laweyan Lempar Termos Es Tetangganya hingga Tewas
-
Dari Petani hingga Startup, FISR 2025 Solo Satukan Visi Beras Masa Depan
-
Braakk! Hendak Menyeberang, Warga Sangkrah Tewas Tertabrak KA Batara Kresna