SuaraSurakarta.id - Korban pelecehan seksual yang dilakukan pelatih taekwondo Solo berinisial DS (42) bertambah.
Jika sebelumnya hanya tiga anak, bertambah empat anak. Sehingga total sampai saat ini ada tujuh korban anak-anak.
"Saat ada pres release di Polresta Solo Jumat kemarin ada tiga korban. Sekarang bertambah empat korban lagi," ujar pengacara salah satu korban, Widi Wicaksono saat ditemui di Balai Kota Solo, Senin (27/3/2023).
Widi menjelaskan satu korban baru melapor ke Polresta Solo, Jumat (24/3/2023) siang, sedangkan tiga korban lagi melapor, Sabtu (25/3/2023).
Penambahan korban ini setelah adanya posko pengaduan terkait masalah ini. Posko tersebut dibuka pada, Rabu (22/3/2023) kemarin atau setelah pelaku ditangkap.
"Korban ke empat itu bukan dari kami tapi dari orang lain kemudian melapor langsung. Kalau korban ke lima, enam dan tujuh dari kami dan langsung diarahkan melapor Polresta," katanya.
"Tujuh korban ini usianya hampir sama. Laki-laki semua korbannya, sama mendapatkan perlakuan tidak senonoh," terang dia.
Sebenarnya yang mengadu di posko pengaduan itu banyak, hanya saja tidak berani melapor.
Makanya posko pengaduan pelecehan seksual ini terus dibuka, yang tambahan itu sebenarnya dari fungsi-fungsi posko aduan ini.
Baca Juga: Demi Ramadhan Nyaman, Polresta Solo Gencar Razia dan Amankan Puluhan Kendaraan Knalpot Brong
"Kalau yang mengadu ke kami itu banyak, tapi masalahnya itu yang berani melapor. Kami buka terus, kami buka posko pengaduan ini kenyataannya yang mengadu datang terus, saya tidak tahu sampai kapan ada terus," paparnya.
Kalau pengakuan dari korban itu, pelaku tidak melakukan tindakan pelecehan seksual pada satu anak tapi pernah melakukan dua anak langsung.
"Kami sudah minta kepada orang tua untuk terbuka terhadap kasus predator seksual ini. Karena kita takutnya seorang korban bisa jadi pelaku dikemudian hari," ungkap dia.
"Jadi kami minta orang tua seorang melapor. Kami juga akan carikan pendamping psikolog dan sebagainya," imbuhnya.
Widi menambahkan ada yang ingin menjadi saksi dan itu bukan korban.
"Ada juga yang mau jadi saksi, kita sudah langsung bawa ke Polresta juga. Itu pun kami dapat dari posko pengaduan, tapi bukan korban," tandas dia.
Kontributor : Ari Welianto
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sumari Tukang Becak Pasar Gede Meninggal Serangan Jantung, Keluarga Sudah Ikhlas
-
Calon Ketua DPC PDIP Solo Ikuti Psikotes Besok, Dua Sosok Buka Suara
-
Skak Mat Roy Suryo, Kepala SMA Santo Yosef Solo Bantah Gibran Lulusan Sekolahnya
-
Gerak Cepat Satreskrim Polresta Solo Tangkap Pelaku Pencurian Uang Bank Rp 10 Miliar
-
Satreskrim Polresta Solo Tangkap Sopir Bank Jateng Bawa Lari Uang Rp 10 Milyar