Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 27 Februari 2023 | 19:04 WIB
Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka usai menghadiri Welcome Dinner di Pure Pangkunegaran, Surakarta, Jawa Tengah pada Ahad (15/1/2023). [Foto: LTN PBNU/Suwitno]

SuaraSurakarta.id - Program Studi Magister Administrasi Publik (MAP) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo kembali merilis survei Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. 

Dalam survei tersebut, masyarakat Solo rela jika putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024 mendatang, lebih senang Gibran maju di Pilgub Jateng daripada Pilgub DKI Jakarta

"Masyarakat Solo rela Gibran maju di Pilgub 2024. Masyarakat senang Gibran maju di Pilgub Jateng daripada Pilgub DKI Jakarta," ujar Ketua Prodi MAP Unisri Solo, Suwardi, Senin (27/2/2023).

Suwardi menjelaskan, survei dilakukan oleh 560 koresponden pada 15-25 Februari 2023 kemarin. Hasil masyarakat Solo lebih rela Gibran maju dalam Pilgub Jawa Tengah ketimbang Pilgub DKI Jakarta. 

Baca Juga: Gibran Dukung Lomba Melamun di Kota Solo: Penting untuk Istirahatkan Otak

Tingkat kerelaan masyarakat Solo, Gibran maju Pilgub Jateng sebesar 68 persen. Sedangkan maju di Pilgub DKI hanya sebesar 45,2 persen.

"Tingkat kerelaan masyarakat itu berbeda. Lebih cenderung tinggi Gibran maju di Pilgub Jateng sebesar 68 persen daripada maju di Pilgub DKI Jakarta yang hanya 45,2 persen," paparnya.

Suwardi menyebut kenapa masyarakat Solo lebih rela jika Gibran maju di Pilgub Jateng daripada Pilgub DKI Jakarta. 

Karena jika Gibran maju di Pilgub DKI Jakarta persaingannya akan lebih keras dan ketat daripada Pilgub Jateng. 

"Kenapa Gibran maju Pilgub DKI lebih rendah, karena dinilai akan menghadapi persaingan lebih keras jika dibandingkan di Jateng," ungkap dia.

Baca Juga: Momen Kocak Sri Mulyani Sudah Bersalaman tetapi Tidak Ngeh Kalau Itu Gibran, Pak Bas Sampai Kasih Kode!

Menurutnya, Kota Solo masih menjadi bagian di Jawa Tengah. Jadi masyarakat itu lebih rela dan senang Gibran maju di Pilgub Jateng.

"Wilayah Solo itu masih bagian dari Jateng. Karena mereka itu masih terlibat dalam pemilihan, kalau DKI tidak. Itu yang menyebabkan tingkat kerelaan masyarakat ke DKI lebih rendah," pungkasnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More