Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 29 November 2022 | 19:39 WIB
Pekerja sedang membuat mrajak sewu untuk dekorasi ngunduh mantu Kaesang-Erina di Loji Gandrung. [Suara.com/Ari Welianto]

"Untuk Jogja, itu flora-nya, tanaman gitu lebih simpel. Kalau ukirannya Solo itu lebih detail, itu untuk faunanya, hewan-hewannya. Untuk ornamen lainnya nanti kita jelaskan," jelas dia.

Pandji menyatakan, untuk tema Mataram Islam ini dibuat visual, seperti Mrajak Sewu. Ini diambil dari konsep berdirinya kerajaan Mataram Islam.

"Jadi sebuah punden itu yang ornamen bawahnya di cover dengan daun jati yang kita imajinasikan sebagai daun jati dari alas donoloyo. Kalau cengkir gading itu semua filosofi di mana kencenge tikir bahwa ini sebuah kegiatan yang memang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan sudah dipertimbangkan," sambungnya.

Kemudian ada mrajak sewu bambu itu dan lombok sebagai identifikasi dari sebuah hajatan. Di mana memohon kepada alam agar mendukung semua kegiatan ini.

Baca Juga: Tak Seperti Putih Rambut Ganjar, Ternyata Prabowo Juga Masuk Kriteria Capres Ideal Jokowi

"Ornamen ini nanti kita letakan di Loji Gandrung melengkapi dekorasi belakang gebyok yang terdiri dari ornamen Sola dan Jogja," tandas dia.

Untuk bunga-bunganya nanti ada casablanca, anggrek, peacock, Baby breath dan material daun. 

"Itu semua nuansanya utamanya adalah putih," ucapnya.

Untuk lokasi pelaminan nanti ada di teras Loji Gandrung. Akan ada panggung yang berbentuk letter L, itu menghubungkan dari pelaminan ke halaman.

"Panggung dibuat huruf L. Di situ nanti pengantin dan orang tua berjalan menuju ke kereta kencana yang ada di dalam Loji Gandrung," jelas dia.

Baca Juga: Jokowi Kode Capres Ideal Berambut Putih dan Penuh Kerutan, Gerindra: Kita Nggak Mau Geer

Kontributor : Ari Welianto

Load More