Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 20 Oktober 2022 | 22:15 WIB
ilustrasi Menopause atau berhentinya siklus menstruasi yang diawali dari setahun pertama, kemudian menetap, biasanya dialami wanita di usia 50 tahunan (pexels.com/lucaspezeta)

Disregulasi dari berbagai neurotransmitter tersebut pada daerah hipothalamus, korteks prefrontal, dan sistem limbik dapat menyebabkan gangguan mood dan perasaan lelah (fatigue).

Perubahan mood tersebut nantinya dapat berkembang menjadi lebih berat dan menyebabkan gejala kecemasan dan depresi. Gejala kecemasan ditandai dengan perasaan gelisah, panik, berkeringat, hingga sesak napas. Sementara, depresi dapat ditandai dengan perasaan lelah, tidak berenergi, gangguan tidur, konsentrasi yang buruk, dan perubahan berat badan yang dapat memperburuk kualitas hidup.

Walau begitu tak semua orang merasakan masalah psikologis, salah satunya faktor protektif lebih banyak, sehingga gangguan tak terjadi.

Pada mereka yang rentan mengalami masalah psikologis, riwayat gangguan mental dan kepercayaan diri yang buruk, maka dapat menjadi target pendekatan terapi. Diharapkan mereka nantinya dapat adaptif dan menguat faktor protektifnya.

Baca Juga: Selain Sunnah, Konsumsi Madu dan Kurma Efektif Perbaiki Sikulus Haid

Menguatkan faktor protektif juga dapat dilakukan dengan melatih menurunkan kadar stres, misalnya melalui rutin berolahraga dan melatih pola pikir. Hubungan dalam keluarga dan pasangan yang baik juga dapat membantu meringankan stres akibat menopause dan membantu perempuan menjadi lebih resilien dalam melewati fase ini.

Peran dukungan sosial sangat penting dalam membantu perempuan menjalankan masa menopause. Wanita dapat mencari dukungan sosialnya, misalnya dari rekan-rekan yang sudah mengalami menopause, untuk menambah pengetahuan dalam mencari pemecahan masalah.

Salah satu cara mencari dukungan sosial yang tepat adalah melihat cara dia menanggapi ketakutan yang dihadapi dan menurunkannya, misalnya melalui relaksasi atau olahraga bersama. Mereka mendengarkan dan memahami apa yang dibutuhkan serta mencari bantuan profesional.

Bantuan profesional dibutuhkan karena mengubah pandangan negatif apalagi pada seseorang yang kaku membutuhkan keterampilan khusus.

Kemudian, bila ada masalah dengan pasangan dapat melakukan terapi pasangan atau psikoedukasi. Harapannya, agar para wanita dengan masalah seperti psikologis bisa menerima fase menopause dengan optimal dan bahagia. [ANTARA]

Baca Juga: Resep dr.Zaidul Akbar Buat Wanita Hadapi Siklus Berakhir Menstruasi, Konsumsi 2 Herbal Ini Ada Manfaat Baik

Load More