SuaraSurakarta.id - Pakar kesehatan dan mantan Direktur Riset Kebijakan dan Kerja Sama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tikki Pangestu mengatakan Indonesia memerlukan strategi intervensi yang didorong dengan kebijakan pemerintah guna menekan angka prevalensi perokok.
Ia menjelaskan, saat ini Indonesia memiliki jumlah perokok sekitar 69 juta orang. Selain menyebabkan dampak terhadap kesehatan masyarakat, tingginya jumlah perokok berimplikasi dalam aspek sosial ekonomi, salah satunya adalah beban anggaran kesehatan akibat kebiasaan merokok.
"Dari perspektif kesehatan masyarakat dan sosial ekonomi, (hal ini) memerlukan strategi maupun intervensi serta kebijakan yang akan memungkinan dalam menurunkan prevalensi perokok di Indonesia," ujar Tikki dikutip dari ANTARA pada Minggu (4/9/2022).
Menurutnya, strategi yang dapat dilakukan pemerintah saat ini adalah menerapkan konsep pengurangan bahaya dengan memanfaatkan produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, maupun kantong nikotin.
Sejumlah kajian ilmiah telah menunjukkan produk tembakau alternatif mampu mengurangi risiko hingga 90 persen-95 persen dibandingkan rokok.
"Intervensi melalui produk-produk yang menerapkan konsep pengurangan bahaya itu lebih efektif dibandingkan produk-produk seperti nicotine replacement therapy dalam membantu mereka yang mau berhenti merokok," tegas Tikki.
Produk tembakau alternatif akan semakin lebih efektif menekan prevalensi perokok apabila pemerintah memberikan kemudahan akses dan memperluas diseminasi informasi akurat kepada para perokok dewasa.
Dengan begitu, semakin banyak perokok dewasa yang kesulitan berhenti merokok akan beralih ke produk tembakau alternatif dan penjualan rokok juga akan mulai turun.
"Itu adalah strategi kunci untuk mengatasi masalah yang sangat kompleks ini. Produk hasil pengembangan teknologi dan inovatif seperti ini memiliki potensi sangat besar," ungkap dia.
Baca Juga: Senangnya jadi Warga Inggris, Berhenti Merokok Dapat Komisi
Dokter spesialis onkologi dari Inggris, Peter Harper, menambahkan sumber ragam penyakit dari rokok terdapat pada asapnya yang merupakan hasil proses pembakaran.
Pada asap rokok mengandung sekitar 5 ribu senyawa kimia, di mana sekitar 80 di antaranya bersifat toksik hingga dapat memicu timbulnya kanker.
"Anda merokok untuk nikotin, tetapi meninggal karena asapnya," kata Harper.
Oleh sebab itu, Harper menyarankan perokok dewasa untuk berhenti merokok. Apabila kesulitan berhenti langsung, maka produk tembakau alternatif adalah opsinya.
Sebab, produk tembakau yang dipanaskan maupun rokok elektrik menerapkan sistem pemanasan, bukan pembakaran seperti pada rokok. Dengan penerapan sistem kerja tersebut, produk tembakau alternatif tidak menghasilkan asap dan abu.
"Berhenti langsung adalah pilihan terbaik. Apabila strategi saat ini belum berhasil, produk inovatif dapat membawa solusi untuk membantu mereka yang kesulitan untuk berhenti merokok sekaligus mengurangi dampaknya terhadap kesehatan," ucap Harper.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Bukan Sekadar Angka: Mengapa Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak Ke Sekolah Adalah Investasi?
-
7 Tempat Wisata di Sragen yang Cocok Dikunjungi Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Teguh Prakosa Benarkan FX Rudi Mundur dari Plt Ketua DPD PDIP Jateng
-
Drama Politik Jateng: Beredar Surat Pengunduran Diri FX Hadi Rudyatmo dari Plt Ketua DPD PDIP!
-
Perkuat Komitmen Kesejahteraan Mitra Driver, GoTo Luncurkan Platform Bursa Kerja Mitra Gojek