Adalah ibunda juga yang sepertinya berada di balik sukses Fajar Nur Hadianto yang Selasa kemarin mempersembahkan medali emas kepada Indonesia dari nomor 50 meter gaya dada SB4.
Hubungan Fajar dengan ibundanya terlihat sama sentralnya dengan hubungan Meliana dengan Yudiarti.
Pria berusia 41 tahun yang sudah dikaruniai dua anak itu tidak pernah lupa meminta restu dan doa dari orang tua, terutama ibu. "Setiap minggu selalu menyempatkan menjenguk orang tua. Kemarin sebelum tanding juga WA minta doa orang tua," kata Fajar.
Ini menyimpulkan betapa dekatnya hubungan seorang yang sukses dengan ibu dan orang tuanya.
Baca Juga: Sukses Sabet Emas ASEAN Para Games 2022, Rafli Ahnaf Shidqi Bidik Paralimpiade 2024
Yudiarti dan ibunda Fajar sepertinya mampu memperkuat ikatan hati dan menjadi sosok yang dicintai anak-anaknya yang kemudian menjadi panutan atau teladan bagi anak-anaknya, seperti semua ibunda yang sukses menciptakan hubungan super-positif seperti itu.
Hubungan Meliana dan Fajar dengan ibu-ibu mereka kembali menguakkan betapa pentingnya ibu atau orang tua dalam perkembangan fisik, spiritual dan mental anak.
Banyak teori, dan semua agama serta ajaran-ajaran kebaikan menggarisbawahi sangat pentingnya hubungan orang tua dengan anak bagi perkembangan fisik, emosi dan sosial anak.
Hubungan orang tua dan anak adalah ikatan unik yang bisa dinikmati dan dikelola oleh setiap anak dan orang tua yang meletakkan dasar untuk pembangunan kepribadian dan perilaku anak, hingga besar nanti. Pola hubungan itu juga mempengaruhi kesehatan sosial, fisik, mental dan emosi anak.
Untuk itu, orang yang sejak masa kecil tumbuh dalam suasana keterikatan yang nyaman dan sehat dengan orang tuanya memiliki kesempatan lebih baik dalam menciptakan hubungan yang bahagia dengan orang lain. Fajar Nur Hadianto sepertinya merasakan hal ini.
Lebih dari itu, seorang anak yang memiliki hubungan yang nyaman nan sehat dengan orang tuanya dapat belajar bagaimana mengelola emosi ketika saat di bawah tekanan dan dalam situasi sulit seperti kompetisi olahraga selama ASEAN Para Games di Solo ini.
Meliana dan Fajar adalah dua teladan yang menguatkan fakta sosial itu. Mereka juga telah menguakkan kembali tentang betapa sentralnya kasih ibu dalam mendorong manusia mencapai sukses dalam hal apa pun, termasuk kompetisi olahraga.
Kalau sudah begini, maka ASEAN Para Games memang bukan sekadar kompetisi olahraga. Event ini juga telah mengekspos kembali bagaimana nilai-nilai keluarga mesti dihadirkan dan dibangun di tengah semakin besarnya tantangan orang tua dalam membesarkan anak, terlebih dalam era digital yang demikian keras ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaru Juni 2025
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia saat Khutbah Jumat, Ini Profilnya
Terkini
-
Heboh Bercak Merah di Wajah, Jokowi Blak-blakan Ungkap Kondisinya: Hanya....
-
Puspo Wardoyo: Idul Adha Tak Sekadar Berkurban, Tapi Juga Panggung Spiritual
-
Tolak Pinangan Ketua Umum PPP, Jokowi: Saya di PSI Saja
-
Forum Purnawirawan TNI Usul Pemakzulan Gibran, Ini Respon Jokowi
-
Pilih Salat Ied di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Wapres Gibran Kurban Sapi Berat 1 Ton