Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 03 Agustus 2022 | 09:29 WIB
Perenang Meliana Ratih Pratama, didampingi sang ibunda Yulidarti, usai meraih emas para-renang ASEAN Para Games 2022 di Stadion Jatidiri, Semarang, Senin (1/8/2022). [ANTARA/Zuhdiar Laeis]

Adalah ibunda juga yang sepertinya berada di balik sukses Fajar Nur Hadianto yang Selasa kemarin mempersembahkan medali emas kepada Indonesia dari nomor 50 meter gaya dada SB4.

Hubungan Fajar dengan ibundanya terlihat sama sentralnya dengan hubungan Meliana dengan Yudiarti.

Pria berusia 41 tahun yang sudah dikaruniai dua anak itu tidak pernah lupa meminta restu dan doa dari orang tua, terutama ibu. "Setiap minggu selalu menyempatkan menjenguk orang tua. Kemarin sebelum tanding juga WA minta doa orang tua," kata Fajar.

Ini menyimpulkan betapa dekatnya hubungan seorang yang sukses dengan ibu dan orang tuanya.

Baca Juga: Sukses Sabet Emas ASEAN Para Games 2022, Rafli Ahnaf Shidqi Bidik Paralimpiade 2024

Yudiarti dan ibunda Fajar sepertinya mampu memperkuat ikatan hati dan menjadi sosok yang dicintai anak-anaknya yang kemudian menjadi panutan atau teladan bagi anak-anaknya, seperti semua ibunda yang sukses menciptakan hubungan super-positif seperti itu.

Hubungan Meliana dan Fajar dengan ibu-ibu mereka kembali menguakkan betapa pentingnya ibu atau orang tua dalam perkembangan fisik, spiritual dan mental anak.

Banyak teori, dan semua agama serta ajaran-ajaran kebaikan menggarisbawahi sangat pentingnya hubungan orang tua dengan anak bagi perkembangan fisik, emosi dan sosial anak.

Hubungan orang tua dan anak adalah ikatan unik yang bisa dinikmati dan dikelola oleh setiap anak dan orang tua yang meletakkan dasar untuk pembangunan kepribadian dan perilaku anak, hingga besar nanti. Pola hubungan itu juga mempengaruhi kesehatan sosial, fisik, mental dan emosi anak.

Untuk itu, orang yang sejak masa kecil tumbuh dalam suasana keterikatan yang nyaman dan sehat dengan orang tuanya memiliki kesempatan lebih baik dalam menciptakan hubungan yang bahagia dengan orang lain. Fajar Nur Hadianto sepertinya merasakan hal ini.

Baca Juga: ASEAN Para Games 2022: Raih Emas Pakai Sepatu Hadiah dari Istri, Eko Nugraha Langsung Tulis Nama Istri dan Anak

Lebih dari itu, seorang anak yang memiliki hubungan yang nyaman nan sehat dengan orang tuanya dapat belajar bagaimana mengelola emosi ketika saat di bawah tekanan dan dalam situasi sulit seperti kompetisi olahraga selama ASEAN Para Games di Solo ini.

Meliana dan Fajar adalah dua teladan yang menguatkan fakta sosial itu. Mereka juga telah menguakkan kembali tentang betapa sentralnya kasih ibu dalam mendorong manusia mencapai sukses dalam hal apa pun, termasuk kompetisi olahraga.

Kalau sudah begini, maka ASEAN Para Games memang bukan sekadar kompetisi olahraga. Event ini juga telah mengekspos kembali bagaimana nilai-nilai keluarga mesti dihadirkan dan dibangun di tengah semakin besarnya tantangan orang tua dalam membesarkan anak, terlebih dalam era digital yang demikian keras ini.

Load More