SuaraSurakarta.id - Staf Divisi Tropik Infeksi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM dr. Adityo Susilo, Sp.PD-KPTI, FINASIM menjelaskan perbedaan demam berdarah dengue (DBD), tifoid (biasa disebut tifus) dan malaria yang memiliki gejala hampir mirip.
"Ini lumayan sulit, karena gejalanya sama-sama demam," kata Adityo dikutip dari ANTARA pada Jumat (1/7/2022).
Adityo memaparkan DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Ciri nyamuk tersebut memiliki bintik-bintik putih di tubuhnya.
Salah satu kunci penting dari gejala DBD adalah demam tinggi yang muncul mendadak, kemudian pasien juga mengalami sakit kepala hebat, mata berat, nyeri otot, dan lemas.
Baca Juga: Kenali Gejala Demam Berdarah Dengue, Begini Cara Penanganan DBD yang Tepat
"Infeksi ini juga bisa mengganggu proses pencernaan di lambung, maka tidak jarang pasien juga mengalami mual, nyeri ulu hati, sehingga kemampuan makan dan minum menjadi sangat turun," jelas Adityo.
Gejala tersebut, kata Adityo, muncul saat fase awal di mana virus sedang sangat aktif yang pada umumnya berlangsung selama tiga hari.
"Uniknya, setelah demam turun, justru kita masuk fase kritis. Ini karena antibodi mulai terbentuk dan sifatnya lebih destruktif. Proses perlawanan menjadi semakin hebat dan risiko syok dan pendarahan akan meningkat. Ini akan berlangsung tiga hari, tapi beberapa kasus bisa extend," ujar Adityo.
"Setelah di akhir fase kritis, demam bisa muncul lagi tapi tidak setinggi di awal. Setelah itu baru kita masuk fase penyembuhan, tentu keluhan lebih baik, trombosit meningkat, dan kondisi akan pulih," lanjutnya.
Sedangkan tifoid, Adityo mengatakan penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang biasanya ditemukan di air atau makanan yang terkontaminasi. Menurut dia, gejala demam tifoid tidak mendadak seperti DBD, melainkan muncul secara bertahap.
Baca Juga: 868 Kasus DBD Terjadi di Bandar Lampung di Semester I 2022
"Demamnya mengikuti pola anak tangga, di mana dari hari ke hari, demamnya semakin tinggi," kata Adityo.
Adityo mengatakan salah satu yang dapat menjadi penanda demam tifoid adalah pola yang terbalik. Artinya, demam akan lebih tinggi pada malam hari dibandingkan pagi atau siang hari.
Lebih lanjut, Adityo mengatakan tifoid juga memiliki gejala yang berkaitan dengan pencernaan. Tak jarang, pasien akan mengeluh konstipasi atau susah buang air besar. Meski demikian, ada pula yang justru mengalami diare.
Sementara itu malaria merupakan penyakit yang disebabkan parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.
"Malaria memiliki gejala yang lebih khas. Kita mengenal trias malaria yang menjadi keluhan spesifik penyakit ini," tutur Adityo.
Adapun pola trias malaria tersebut, kata dia, adalah cold stage yaitu fase di mana pasien menggigil hebat, hot stage atau fase demam tinggi, dan sweating stage atau fase saat demam mulai berangsur turun tapi pasien akan sangat berkeringat.
"Berbeda dengan DBD, demam karena malaria akan turun dengan sendirinya meski tanpa obat," tutup Adityo. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Ketahui Pentingnya Pencegahan DBD di Tempat Kerja untuk Menjaga Kesehatan Karyawan dan Keberlanjutan Perusahaan
-
Waspada Demam Berdarah di Musim Hujan, Ini Tips dari Epidemiolog!
-
Bahaya Penyakit Jantung Bawaan dari Lahir, Ini Tanda-tandanya
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
-
Sejarah Hari Kesehatan Nasional yang Diperingati 12 November, Berawal dari Wabah Malaria
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Urban Fashion 2024: Hadinata Batik Tampilkan Batik yang Instagramable
-
Sederet Kiai NU Jateng Ramai-ramai Temui Jokowi di Solo Jelang Coblosan, Ini yang Dibahas
-
5 Alasan Kenapa Kamu Harus Nyoblos di Pilkada Serentak 2024!
-
Gojek Permudah Mobilitas Warga Solo dengan Shelter Mangkunegaran
-
Bekuk Pelaku Penyalahgunaan Narkoba, Polres Sukoharjo Sita Barang Bukti 103,53 Gram Sabu