SuaraSurakarta.id - Antusiasme ditunjukkan warga di Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali yang mengarak ratusan ekor ternak sapi keliling kampung, Senin (9/5/2022).
Agenda itu merupakan tradisi Syawalan atau Lebaran Ketupat 2022 yang rutin digelar.
Melansir ANTARA, warga tampak lebih antusias karena pemerintah sudah memberikan kelonggaran izin mudik karena kasus pandemi Covid-19 sudah mulai melandai selama liburan Idul Fitri 1443 Hijriah.
Bahkan, warga yang hadir dalam upacara tradisi tersebut lebih banyak mencapai 1.000-an orang.
Baca Juga: Pastikan Keamanan Wisatawan, Armada Jip Lereng Merapi Dipastikan Sudah Dicek Secara Berkala
Ketua RW 4 Dukuh Mlambong Desa Sruni Jaman (53) selaku tokoh masyarakat menjelaskan upacara tradisi Syawalan/Lebaran Ketupat diawali berdoa bersama kemudian dilanjutkan makan ketupat yang dibawa sendiri dari rumah.
Hal itu, sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan banyak rejeki dan dilanjutkan arak-arakan ternak sapi sebagai hewan piaraan warga setempat.
"Pada tradisi Syawalan Lebaran Ketupat ini, ternak sapi juga dimanjakan oleh pemiliknya dengan diberikan makanan ketupat sebelum diarak keliling kampung kemudian baru dimandikan untuk kembali dikandangkan," ungkap Jaman.
Upacara tradisi Syawalan dengan mengarak ternak sapi tersebut, kata Jaman, mengikuti kisah Nabi Sulaiman untuk mewujudkan rasa syukur kepada Tuhan YME yang telah memberikan rejeki melalui hewan ternak piaraan warga setempat tersebut.
Pada penyelenggaraan tradisi Syawalan tahun ini, karena kasus Covid-19 sudah mereda, sehingga banyak diikuti warga yang memiliki ternak sapi total sebanyak 300 ekor.
Baca Juga: Masih Status Siaga, Mitigasi Bencana Jadi Fokus Perjalanan Jip Wisata di Lereng Merapi
Pada penyelenggaraan tahun sebelumnya, hanya digelar secara sederhana dan diikuti terbatas karena kasus Covid-19 masih tinggi di wilayah ini.
"Bahkan, acara Syawalan arak-arakan sapi tahun ini, diikuti ratusan ekor sapi dan dihadiri seribuan orang dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Acara dibanding tahun sebelumnya jumlah peserta terbatas dan digelar sederhana sebagai simbol tradisi tetap dilaksanakan," ujar dia.
Masyarakat penyelenggaraan upacara tradisi Syawalan Lebaran Ketupat tahun ini, disambut antusias, karena pemerintah sudah memberikan kelonggaran dengan mengizinkan mudik dan kegiatan tradisi yang mendatangkan banyak orang.
"Masyarakat tahun ini, kelihatan lebih sejahtera dibanding tahun sebelumnya. Karena, masyarakat yang memiliki ternak sapi meningkat menjadi 300 ekor sedangkan, jumlah ternak sapi di dukuh ini, sebelumnya hanya 200 ekor. Setiap warga di Dukuh ini, hampir semuanya memiliki ternak sapi sebagai sumber penghasilan keluarga selain bertani," kata Jaman.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali Darmanto yang hadir dalam acara tradisi tersebut mengatakan ternak sapi untuk masyarakat Boyolali pada umumnya dan Desa Sruni pada khusus merupakan bagian dari hidup dan kehidupan.
Praktis, kata dia, hidup masyarakat secara keseluruhan tidak bisa dipisahkan dengan keberadaan sapi. Untuk itu, moment Hari Raya Lebaran Ketupat masyarakat memperlakukan ternak sapi bagian dari hidupnya.
"Jadi ketika dia suka, sapinya harus suka, sebaliknya jika dia sedih sapinya ikut bersedih. Hal ini, Syawalan Lebaran Ketupat dengan arak-arakan sapi ini, suatu tradisi yang baik sebagai peninggalan warisan budaya dari para pendahulu kami yang wajib hukumnya untuk dilestarikan," paparnya.
Berita Terkait
-
Viral Patung Sapi Mirip Mr P, Otak Netizen Traveling: Hilangkan Kakinya!
-
Mengenal 10 Tradisi Syawalan di Berbagai Daerah Unik dan Penuh Makna Filosofi
-
Lebaran Ketupat dari Mana? Tradisi Setelah Seminggu Idul Fitri, Pencetusnya Bukan Orang Sembarangan
-
Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat Setelah Idul Fitri: Sejarah, Makna, Tanggal Perayaan
-
Tradisi Lebaran Keluarga Wulan Guritno, Hidangan Wajib Tak Hanya Ketupat dan Opor Ayam Inbox
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Juta RAM 8 GB Terbaik November 2024
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Trump Menang Pilpres AS, Beli Saham Ini Sejak 6 Bulan Lalu Bisa Cuan 191 Persen
-
Ini Kriteria UMKM yang Utangnya di Bank Bisa Dihapus
Terkini
-
Srawung Ben Ra Suwung, Wayang Goes Digital: Menjembatani Dunia Lama dan Baru
-
Terungkap! Kronologi Lengkap Penganiayaan Imam Masjid di Sragen, Pelaku Jalani Rekonstruksi
-
Momen Blusukan Bareng Erick Estrada, Respati Ardi Sampaikan Pesan Jokowi dan Gibran
-
Gara-gara Rekening Diblokir, Pramono Harus Jual 6 Ekor Sapi Agar Usahanya Tetap Jalan
-
Muncul Unjuk Rasa di Balaikota Solo, Pengamat: Mereka Lupa, Jokowi Dicintai dan Disambut Jutaan Warga