SuaraSurakarta.id - Jika biasanya limbah dibuang karena tidak dipakai. Tapi ditangan perajin asal Solo, Andhika Praditya, limbah dijadikan sebuah kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi.
Andhika, memanfaatkan limbah kayu papan skateboard yang sudah tidak dipakai menjadi jam tangan dan kacamata kayu.
Hasil-hasil produknya banyak diminati masyarakat dan laku terjual hingga luar negeri. Ia pun menggunakan brand Loosewood untuk produk-produknya ini.
"Saya itu hobi bermain skateboard dan banyak melihat limbah kayu papan yang sudah tidak terpakai lagi dan dibuang. Lalu saya mencoba memanfaatkan limbah itu dengan mendaur ulang jadi produk yang punya nilai ekonomis," ujar dia saat ditemui, Kamis (24/3/2022).
Awalnya, ia ingin memanfaatkan papan yang patah untuk menjadi sesuatu. Dulu tidak kepikiran mau buat jam tangan dan kacamata, lalu dicoba-coba akhirnya jadi.
"Saya cuma ingin memanfaatkan papan skateboard yang sudah patah. Itu dibuat sesuatu produk yang punya nilai ekonomis," katanya.
Ia sudah menekuni ini sejak lima tahun lalu. Awalnya memang memakai limbah skateboard, tapi lama-lama pakai limbah yang lain, seperti dari kayu gitar, atau limbah kayu lantai juga.
"Dulu itu masih sedikit dan belum ada juga produk dari bahan kayu skateboard. Awalnya saya hanya pakai limbah kayu skateboard, tapi lama-lama pakai limbah yang lain juga," paparnya.
Ia membuat produknya itu di Jalan Raden Saleh, Setabelan, Banjarsari. Di mana itu menjadi tempat untuk mengolah limbah-limbah yang dijadikan karya kerajinan bersama rekannya.
Baca Juga: Kreativitas Tanpa Batas, Pemuda Rekam Video Pakai Drone dengan Kearifan Lokal, Hasilnya Kece Badai
Untuk mempromosikan produk-produknya, ia memanfaatkan media sosial (medsos) dan website. Hasilnya pun produknya mampu terjual hingga mancanegara.
Dalam satu bulan bisa menjual hingga 30 box tergantung dari jumlah pemesanan. Vendor ada yang dari Indonesia dan luar negeri.
"Peminatnya itu dari wilayah Eropa. Mereka sangat tertarik dengan konsep recycle," sambung dia.
Bahkan produk jam tangan kayunya sempat dibeli Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat pameran di De Colomadu beberapa bulan yang lalu.
"Kebetulan pas pameran di Colomadu dengan Pak Sandiaga Uno, Pak Gibran mampir di booth saya dan tertarik lalu beli model pattern harga Rp650 ribu," jelasnya.
Pada produk jam tangan kayu ada tiga jenis ukuran. Paling kecil ukuran standar 4 cm, dan ukuran besar.
Berita Terkait
-
Majelis Rakyat Papua: Jokowi Dulu Bisa Dialog Damai Saat Jadi Wali Kota Solo, Sekarang Kirim Militer Terus ke Papua
-
Gibran Tegas Larang ASN Pemkot Solo Gelar Buka Bersama dan Open House, Sanksi Siap Diberikan
-
Profil dan Kekayaan Ketua MK Anwar Usman, Dikabarkan Bakal Nikahi Adik Kandung Presiden Jokowi
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Keluarga Keraton Solo Ungkap Tata Cara Pemakaman PB XIII Hangabehi
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
Wafat Karena Sakit, Ini Perjalanan PB XIII Hangabehi Menjadi Raja Keraton Solo
-
Sinuhun PB XIII Wafat, Kerabat Keraton Ungkap Kondisi Hari-hari Terakhir
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat