SuaraSurakarta.id - Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang. Kata-kata bijak itu bisa menggambarkan sosok 'crazy rich Tanjung Priok', Ahmad Sahroni.
Jauh sebelum berada di posisi saat ini, pria berusia 44 tahun itu harus melewati jalan berliku dalam menjalani hidup. Mulai menjadi tukang semir sepatu, hingga sopir.
"Ahmad Sahroni bukan siapa-siapa, orang biasa aja yang dulunya pernah jadi tukang semir sepatu, tukang membantu di rumah saudara, supir, supir, dan supir, itu aja. Bukan dari keluarga pejabat, bukan anak pejabat, Sahroni biasa aja," ungkap Ahmad Sahroni dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Selasa (8/3/2022).
Sosok yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu kini ramai jadi perbincangan di tengah masyarakat karena baliho dengan tulisan “Mimpi Jadi Presiden”.
“Semua mimpi-mimpi dulu. Makanya kalau ada tagline melihat billboard di mana-mana mimpi jadi presiden, ya gua memang hidupnya mimpi,” ujar dia.
Menurutnya, selama tidak bayar, semua orang bisa bebas bermimpi untuk menjadi apa saja dan hal tersebut tidak harus dipermasalahkan.
“Ahmad Sahroni bukan siapa-siapa, orang biasa aja yang dulunya pernah jadi tukang semir sepatu, tukang membantu di rumah saudara, sopir, sopir, dan sopir, itu aja. Bukan dari keluarga pejabat, bukan anak pejabat, Sahroni biasa aja," tuturnya.
"Tetap jadi biasa. Karena kalau kita berhalau karena satu faktor yang kita miliki sekarang, kita bisa berubah dan akhirnya mentalnya jadi kacau, makanya biasa aja,” sambungnya.
Sejak masih bekerja menjadi supir, Sahroni sudah memiliki mimpi untuk menjadi orang yang sukses.
Baca Juga: Ferry Irawan dan Venna Melinda Resmi Nikah, Mayang Anak Doddy Sudrajat Diperiksa Polisi
Selama ada peluang, ia akan mengambil peluang tersebut dan memanfaatkannya dengan baik.
“Sebenarnya hidup ini ngalir aja, tapi kalau ditanya mimpi ya mimpinya jadi presiden. Tapi semuanya pada titik garis tangan aja, kalau memang ada peluang ya sikat aja,” kata Sahroni.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa dalam mewujudkan mimpinya untuk menjadi presiden, ia akan melihat dan mengambil langkah selama peluang terbuka.
“Kalau misal garis tangan gua nanti ke sana dan kebetulan gua orangnya petarung, gua mau lawan, siapa aja gua lawan. Kalau emang garis gua ke sana. Kita kan nggak tahu, kita nggak bisa berandai-andai, politik itu dinamis dan fleksibel, apa aja kita mengalir,” jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
Pelatih Vietnam Akui Timnya Kelelahan Jelang Hadapi Timnas Indonesia U-23
-
Orang Dekat Prabowo dan Eks Tim Mawar Ditunjuk jadi Presiden Komisaris Vale
-
Bukti QRIS Made In Indonesia Makin Kuat di Dunia, Mastercard Cs Bisa Lewat
-
Luhut Ungkap Proyek Family Office Jalan Terus, Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini
-
Danantara Kantongi 1 Nama Perusahaan BUMN untuk Jadi Holding Investasi, Siapa Dia?
Terkini
-
Hendak Aksi Tawuran di Mojosongo, Polisi Amankan Enam Pemuda Perguruan Silat
-
Agustus Penuh Karya: Pasar Rakyat dan Budaya TBJT Surakarta Hadirkan Ratusan Seniman
-
Insiden Berdarah di Solo: Perkelahian Tewaskan Satu Orang, Pelaku Diamankan
-
Miras Ilegal Digerebek: Sparta Polresta Solo Sikat Penjual Ciu di Kadipiro
-
Transaksi Soloraya Great Sale 2025 Sudah Tembus Rp10,3 Triliun, Karanganyar Tertinggi