SuaraSurakarta.id - Pemain muda PSIS Semarang, Pratama Arhan dipastikan bergabung dengan klub Liga 2 Jepang, Tokyo Verdy.
Bergabungnya bek kiri Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 diumumkan langsung CEO PSIS, Yoyok Sukawi plus menyebut pindahnya Pratama Arhan tanpa fee transfer.
“Hari ini dengan rasa bangga dan senang, kami umumkan kalau wonderkid PSIS jebolan Akademi PSIS, Pratama Arhan resmi kami lepas ke klub Jepang Tokyo Verdy,” ujar Yoyok Sukawi di Semarang, Rabu 16 Februari 2022, melalui pernyataan resmi yang diterima Ayosemarang.
"Sesuai komitmen PSIS Semarang , Arhan kami lepas tanpa fee satu rupiah pun. Ini demi karier Arhan. Hal ini juga sebuah kebanggaan untuk PSIS karena jebolan akademinya bisa dilirik ke klub Jepang,” kata Yoyok Sukawi, Rabu (16/2/2022).
Sebelum Pratama Arhan, ada tiga pemain Indonesia yang lebih dulu merasakan atmosfer Liga Jepang. Berikut deretannya.
Bintang Persis Solo di Liga 2 2021 itu pernah merasakan kerasnya kompetisi Liga Jepang saat bergabung dengan klub J-League 1, Ventforet Kofu tahun 2014.
Setelah tak mendapatkan menit bermain di kompetisi kasta tertinggi, Irfan Bachdim kemudian bergabung dengan klub J-League 2, Consadole Sapporo, setahun kemudian.
Bersma Consadole Sapporo, pemain kelahiran Amsterdam, Belanda itu menemukan kembali performa terbaik dan tampil sebanyak 95 pertandingan di musim perdana.
Baca Juga: Resmi Berkarir di Luar Negeri, Pratama Arhan Gabung Klub Jepang Tokyo Verdy
Tak tanggung-tanggung, Irfan Bachdim juga mengemas 12 gol sepanjang musim 2015.
Winger Bali United itu sempat merasakan kerasnya Liga Jepang saat bergabung dengan Consandole Sapporo tahun 2014.
Namun, karir Lilipaly tak sementereng Irfan Bachdim dan setahun kemudian kembali ke Liga Belanda untuk bergabung dengan Telstar.
Sejak 2017, Stefano Lilipaly bergabung dengan Bali United hingga saat ini. Pemain kelahiran Belanda itu turut membawa tim Serdadu Tridatu juara Liga 1 edisi 2019.
3. Ricky Yacobi
Ricky Yacobi jadi pemain pertama Indonesia yang merumput di Liga Jepang saat bergabung dengan Matsushita Electric FC tahun 1988.
Setahun sebelumnya, pemain kelahiran Medan itu jadi bintang Arseto Solo usai membawa tim bejuluk Biru Langit juara Galatama 1987.
Namun saat bergabung dengan Matsushita Electric FC, Ricky Yacobi hanya bermain dalam enam pertandingan dan hanya mencetak satu gol.
Adaptasi yang belum maksimal dengan cuaca dingin di Negeri Sakura disebut-sebut jadi kendali besar Ricky Yacobi saat itu.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Cari Bedak Murah yang Mengandung SPF? Cek 5 Rekomendasinya, Mulai Rp20 Ribuan
- 4 Rekomendasi Moisturizer Vitamin C untuk Wajah Cerah Bebas Flek Hitam, Harga Terjangkau
- Belanja Seru di BFF Festival 2025, Tiket Hemat 30% via BRImo
Pilihan
-
Sri Mulyani: Mengelola Anggaran Tanpa Transparansi Pasti Banyak Setan
-
Sempat Dikabarkan Meninggal, Wartawan Tuturpedia Selamat dan Dirawat di RSUD Soewondo
-
Ma'ruf Amin Tagih Utang ke Prabowo
-
Update Demo Pati: Kabar Wartawan Meninggal Tidak Benar, Dirawat di RSUD Soewondo
-
Demo Pati Ricuh: Gebang Kantor Bupati Nyaris Roboh, Polisi Tembakan Gas Air Mata
Terkini
-
Tiga Eks Kader PDIP Pilih Gabung PSI, FX Rudy Beri Sindiran Menohok
-
Ratusan Siswa dan Guru di Sragen Diduga Keracunan Usai Santap Menu Program MBG
-
Dua Pimpinan MPR RI Temui Jokowi di Solo, Bahas Apa?
-
Ini Alasan Eks Kader PDIP Solo Ginda Ferachtriawan Login Gabung PSI
-
Membelot! Tiga Eks Kader dan Anggota DPRD PDIP Solo Gabung PSI