SuaraSurakarta.id - Hingga kini pengganti tahta untuk Adipati Mangkunegoro X atau raja Mangkunegaran, pasca mangkat (meninggalnya) KGPAA Mangkunegoro lX, masih terus menjadi tanda tanya besar di kalangan kerabat maupun masyarakat Kota Solo.
Bahkan, muncul nama kandidat putra dari Prameswari Dalem (Permaisuri) KGPAA Mangkunegoro lX, yang tak lain GPH Bhre Cakrahutomo Wiro Sudjiwo menjadi calon kuat yang akan meneruskan takhta ayahnya.
Hal itu diungkapkan Kanjeng Raden Mas Haryo ( KRMH) Lilik Priarso Tirtodiningrat selaku Wedono Satrio Puro Mangkunegaran, beberapa hari yang lalu.
Namun demikian, adanya pernyataan tersebut polemik di Keluarga Puro Mangkunegaran menambah semakin tajam, hal ini terlihat di salah satu unggahan media sosial Instagram pada akun @gphpaundrakarna1.
Baca Juga: Selain Paundra dan Bhre, KRMH Roy Rahajasa Yamin Berpeluang Menjadi Raja Mangkunegaran
Akun yang diduga milik putra tertua dari KGPAA Mangkunegoro IX, yaitu GPH Paundrakarna Jiwo Suryonegoro, menjelaskan hubungan Bhre dengan dirinya dan kerabat lain di Puro Mangkunegaran.
Dalam unggahannya itu, salah satunya mengungkapkan bahwa "Bhre harusnya kamu itu sadar diri, kamu itu anak ragil/anak bungsu yang dijadikan alat oleh ibu kamu untuk memenuhi egonya dan untuk mewujudkan ambisinya."
"Semata ingin terus jadi ratu dan berkuasa lagi dengan menjadikan anak bungsunya jadi boneka (alat) sang ibunya."
Selain itu, terlihat juga dalam cuitan tersebut akun @gphpaundrakarna1 mengungkapkan untuk mengingatkan Bhre agar jangan berani- berani karena @gphpaundrakarna1 putra tertua.
"Bhre yang berpendidikan tinggi janganlah kamu berani berani nggih, gunakan akal pikiranmu yang sehat secara baik dan benar, gunakanlah nalarmu dan gunakanlah hatimu dan nuranimu jika masih ada dalam hatimu."
Baca Juga: Soal Pemilihan Raja Mangkunegaran, Adik Paundra: Disini Saya Netral
"Bhre, ingat ya aku ini adalah putra tertua dari ayahandaku dan bukan ayahandamu. Jadi jangan berani- berani nggih dengan aku putra tertua yang jelas jelas sangat mirip dengan ayahandaku."
"Begitulah Bhre sang pangeran muda sang pewaris tahta andalan ibunya."
Tak hanya itu akun @gphpaundrakarna1 itu juga memohon kepada Bhre untuk selalu mempertimbangkan dalam segala langkahnya.
"Dan Bhre, berpikirlah yang jernih dengan hati dan budi pekerti yang luhur, kasihanilah aku dan mb menur, para gusti gusti, Keluarga Puro Mangkunegaran yang asli. Poro abdi, poro sentono, poro masyarakat kawulo alit Puro Mangkunegaran nggih Bhre."
Kontributor : Budi Kusumo
Berita Terkait
-
Bukan Darah Biru, Kontroversi Pernikahan Kaesang Pangarep di Pura Mangkunegaran Dibahas Lagi
-
Mitos Menikah di Pura Mangkunegaran Bisa Datangkan Marabahaya, Kaesang-Erina Jadi Bukti?
-
Perbedaan Wilayah Kekuasaan Mangkunegaran Dulu dan Sekarang
-
Wisata Sejarah dan Budaya: Menjelajahi Keindahan Pura Mangkunegaran
-
Jadi Raja di Usia 25 Tahun, Ini Silsilah Keluarga Mangkunegara X
Tag
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
Terkini
-
Selamatkan PT Sritex Sukoharjo, Komisi VII DPR RI Sepakat Bakal Revisi UU Kepailitan
-
Bahan Baku PT Sritex Menipis, Jumlah Karyawan yang Dirumahkan Bakal Bertambah
-
Kesetiaan Cinta Ahmad Luthfi dan Pesan Amanah dari Mendiang Sang Istri
-
Tas Mewah Kaesang Pangarep Dipertanyakan, LP3HI dan MAKI Gugat Bea Cukai Solo
-
Rokok Polos Ancam Ribuan Pekerja! Petani, Buruh dan Akademisi Bersuara