Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 21 Januari 2022 | 16:32 WIB
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka saat memberikan keterangan kepada wartawan di Solo, Sabtu (18/12/2021). [ANTARA/Aris Wasita]

SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka buka-bukaan berkait efek usai disuntik vaksin booster.

Putra sulung Presiden Jokowi ini divaksin bersama Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa, Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Ahyani dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkot Solo.

Ratusan warga Kota Solo sudah dilakukan penyuntikan vaksinasi booster atau dosis ketiga.

"Sudah di vaksin bareng Pak Teguh dan Pak Sekda di Rumah Sakit TNI (RS) Slamet Riyadi atau RS DKT," ujar Gibran, Jumat (21/1/2022).

Baca Juga: PDIP Beri Restu Gibran Rakabuming sebagai Pengganti Ganjar Pranowo, tapi...

Gibran mengatakan tidak merasakan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Namun dirinya merasakan nyeri di bagian tubuh. Merasakan itu tidak lama, bahkan sudah mengadakan rapat dengan yang lain.

"Cuma kemeng (nyeri) sedikit dan tidak lama hanya semalam. Sepertinya tadi habis vaksin booster langsung rapat semua tidak apa-apa," ungkap dia.

Gibran mengatakan, semua warga Solo akan mendapatkan vaksin booster, hanya saja akan dilakukan bertahap. 

Karena stok atau ketersediaan vaksin yang dimiliki terbatas, bahkan sempat meminjam vaksin dari daerah lain. 

"Semua warga pasti akan kebagian. Ditunggu saja," sambungnya.

Baca Juga: Tak Ada KIPI Berat Vaksinasi Booster, Kulon Progo Dorong Masyarakat Segera Suntik Vaksin

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan belum ini mendapatkan tambahan vaksin dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng. 

"Kita dapat 10.000 dosis vaksin. Sebanyak 8.000 vaksin moderna dan 1.000 vaksin aztrazeneca," Kata dia.

Menurutnya, vaksinasi booster ini masih diprioritaskan untuk warga lanjut usia dan kelompok rentan. Untuk pelaksanaan vaksinasi, warga lewat undangan dan dilakukan secara bertahap. 

"Saya minta warga bersabar nunggu giliran," tandasnya.

Sejauh ini pemberian vaksin booster terkendala jumlah tenaga kesehatan. Karena pelaksanaannya juga berbarengan dengan vaksinasi anak usia 6-11 tahun.

Kontributor : Ari Welianto

Load More