Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 04 Januari 2022 | 13:33 WIB
Dr. Mayank Amin memberikan vaksin penyakit virus corona (COVID-19) Pfizer-BioNTech kepada Evan Schuster (7) di Collegeville, Pennsylvania, AS, Sabtu (6/11/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Hannah Beier/HP/sa.

SuaraSurakarta.id - Vaksinasi terus dikebut negera-negara di dunia. Kalau di Indonesia baru mulai vaksinasi untuk anak-anak, di Amerika Serikat (AS) sudah mulai memberikan vaksin booster atau dosis ketiga. 

Badan pengawas makanan dan obat-obatan (FDA) Amerika Serikat pada Senin (3/1/2022) mengizinkan penggunaan dosis ketiga vaksin COVID-19 buatan Pfizer dan BioNTech untuk anak-anak berusia antara 12 hingga 15 tahun.

Selain itu, FDA juga mempersingkat jarak waktu pemberian untuk semua suntikan vaksin penguat (booster) menjadi 5 bulan, dari sebelumnya 6 bulan, setelah suntikan dosis utama.

Badan tersebut juga mengizinkan suntikan ketiga vaksin COVID pada anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun yang mengalami gangguan kekebalan tubuh.

Baca Juga: Akhir Januari Ini, Pemkot Balikpapan Target Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun Rampung

FDA mengatakan telah meninjau data yang diterbitkan dan bukti nyata tentang keamanan dosis vaksin penguat yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan Israel, termasuk data dari lebih dari 6.300 individu berusia 12 hingga 15 tahun yang menerima suntikan vaksin Pfizer.

Kasus global COVID-19 melonjak karena varian Omicron dan para otoritas kesehatan telah memperingatkan bahwa penularan varian tersebut yang sangat tinggi dapat membebani banyak sistem layanan kesehatan.

Sejumlah tes laboratorium telah menunjukkan bahwa dua dosis vaksin buatan Pfizer-BioNTech dan Moderna menghasilkan respons imun yang rendah terhadap Omicron.

Sementara itu, suntikan vaksin tambahan untuk penguat tampaknya dapat memberikan perlindungan dari varian yang sangat bermutasi itu.

[ANTARA]

Baca Juga: Layani Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun, RSA UGM Targetkan 100 Penerima Setiap Hari

Load More