Diejek Lulusan Pelayaran Jadi Tukang Foto Keliling, Gadis Cantik Ini Beri Jawaban Menohok

SuaraSurakarta.id - Seorang wanita lulusan sekolah pelayaran kerap mendapatkan ejekan dari netizen gara-gara profesi sebagai tukang foto keliling. 

Kisah wanita tersebut dibagikan melalui akun TikTok @dewwivon. Awalnya wanita lulusan sekolah pelayaran ini memiliki hobi di bidang fotografi. 

Setelah lulus sekolah, wanita ini kemudian memilih memutuskan untuk menjadi seorang tukang foto atau fotografer keliling. 

Berdasarkan berbagai unggahan videonya di akun TikTok, wanita ini menjadi tukang foto keliling di daerah Tawangmangu, Jawa Tengah. 

Jika seseorang ingin menggunakan jasanya, wanita ini hanya mematok tarif sebesar Rp. 3.000 sekali foto. 

Rupanya pekerjaan wanita tersebut memuai sorotan dari netizen. Ia kerap mendapatkan ejekan karena sekolah tinggi ujung-ujungnya jadi tukang foto keliling. 

"Percuma sekolah tinggi-tinggi, ujungnya jadi tukang foto keliling 3 ribuan," ujar salah seorang netizen. 

Mendengar ejekan netizen tersebut, wanita ini sama sekali tak merasa sakit hati. Baginya setiap orang memiliki tujuan hidup dan cita-cita yang berbeda. 

"Hehe gak papa kak, setiap orang punya tujuan dan target sukses suksesnya sendiri2," ucap wanita tersebut. 

Baca Juga: Pengusaha Ajak Anak Yatim Terdampak Covid-19 Terjun ke Industri Pelayaran

"Ikuti alurnya, nikmati prosesnya, semua akan indah pada masanya," sambungnya. 

Lihat videonya bisa klik DI SINI

Sontak saja unggahan video yang telah disukai ribuan kali ini mematik perhatian warganet. Tak sedikit dari mereka yang membela wanita tersebut. 

"Jangan hiraukan omongan orang lain, percayalah pada diri sendiri," ujar akun @Andri**.

"Semangat kak, patahkan suara² sumbang yg menghalangi jalanmu," kata akun @indahpa**.

"Jalan hidup orang udh ada yg atur . Jdi apapun itu kenapa engk selama halal dan berkah," sahut akun @Aya**.

"Setiap orang berhak memilih passionny masing2, dan yg terpenting berusaha bermanfaat utk org lain, sukses selalu kak," timpal akun @daud**.

Kontributor : Fitroh Nurikhsan