SuaraSurakarta.id - Meski sudah dilarang agar tidak menggelar nonton bareng (nobar) saat Persis Solo bertanding, namun masih ada warung-warung yang nekat nobar.
Termasuk saat tim Laskar Sambernyawa menghadapi Persijap Jepara di Stadion Manahan, Selasa (5/10/2021) malam.
Pembubaran nobar itu dilakukan oleh Tim Cipta Kondisi Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Solo bersama aparat keamanan.
"Ada dua tempat yang kami bubarkan saat karena menggelar nobar. Satu di Kawasan Jalan MT Haryono, dan satunya di wilayah Mojosongo," kata Kepala Satpol PP Solo, Arif Darmawan, Rabu (6/10/2021).
Baca Juga: Dikejar Satpol PP, Perempuan Ini Berhasil Sembunyi Berkat Cosplay Jadi Tukang Cuci Piring
Pembubaran nobar ini dilakukan, karena kegiatan itu tidak diperbolehkan atau dilarang setelah Kota Solo ditunjuk sebagai tuan rumah Liga 2.
Dalam nobar itu, ada puluhan peserta yang hadir dan mereka langsung dibubarkan. Proyektor dan LCD yang dipakai untuk menyaksikan pertandingan diminta agar disimpan tidak tidak mengundang kerumunan.
"Nobar memang dilarang dan ini harus menjadi perhatian masyarakat. Jadi kita sisir dan patroli ke wilayah-wilayah," kata dia.
Larangan tersebut juga tertuang dalam Surat Edaran (SE) Wali Kota tentang PPKM baik saat Level 3 maupun Level 2 sekarang ini.
Adanya kegiatan nobar ini, pihaknya mendapat laporan terlebih dahulu kalau di warung itu menggelar nobar.
Baca Juga: Fasilitas Stadion Manahan Rusak Usai Laga PSG Pati vs PSCS, Gibran: Resiko Tuan Rumah
Laporan itu langsung ditindaklanjuti dengan menerjunkan Tim Cipta Kondisi yang didampingi jajaran aparat dari Polresta Solo menuju lokasi.
"Terpaksa kita bubarkan karena sangat ramai. Mereka berkerumun, bengak-bengok juga, serta tidak pakai masker. Jadi kita tertibkan," paparnya.
Pihaknya juga mengecek izin keramaian warung tersebut dan ternyata tidak punya. Pengelola warung dipanggil untuk dilakukan pemeriksaan selanjutnya.
Sementara itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta masyarakat untuk tidak menggelar saat pertandingan Liga 2 berlangsung.
"Ya, jangan lah. Nanti cafenya kita beri peringatan juga. Kita kurangi dulu kegiatan-kegiatan seperti itu, kan memang tidak boleh," tandas dia.
Gibran menambahkan, ini sebagai upaya untuk menjaga Kota Solo tetap berada di Level 2.
"Ini untuk menjaga Level 2, eman udah turun kedua nanti naik lagi pengetatan lagi," pungkasnya.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
-
Kata-kata Jordi Amat Usai Gabung ke Persija Jakarta
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
Terkini
-
Penceramah Kontroversial Zakir Naik Bakal ke Solo, Wali Kota Ingatkan Hal Ini
-
Believe: Air Mata Haru dan Kobaran Patriotisme Penuhi Solo Bersama Keluarga TNI
-
Empat Pesilat di Sukoharjo Jadi Korban Pembacokan OTK, 2 Motor Dibakar
-
Penceramah Kotroversial Zakir Naik Bakal ke Solo, Ini Respon FKUB hingga Kemenag
-
Kapok! ASN Pemkot Solo Pelaku Pelecehan Seksual Kini Jadi Petugas Kebersihan